REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti tengah mengembangkan vaksin nanopartikel untuk mencegah penularan Covid-19. Vaksin ini dapat memunculkan respons antibodi penetral virus setelah pemberian satu dosis.
Peneliti Peter Kim dari Stanford University mengatakan, target utama dari vaksin-vaksin Covid-19 adalah duri protein (spike protein) pada permukaan virus SARS-CoV-2. Virus corona tipe baru itu memanfaatkan duri protein tersebut untuk masuk ke dalam sel manusia.
Sejauh ini, ada dua vaksin mRNA yang telah diberikan izin sebagai upaya pencegahan Covid-19. Vaksin mRNA ini akan membuat sel-sel manusia memproduksi duri protein untuk sementara, sehingga dapat memicu respons imun dan produksi antibodi.
Akan tetapi, Kim dan tim penelitinya ingin melakukan pendekatan yang berbeda. Seperti diungkapkan dalam jurnal ACS Central Science, tim peneliti ini sedang mengembangkan vaksin yang terdiri dari beberapa salinan duri protein yang ditampilkan pada nanopartikel feritin.
Feritin adalah protein penyimpan zat besi di banyak organisme yang dapat menghimpun diri sendiri menjadi sebuah nanopartikel yang lebih besar. Seperti dilansir Times Now News, dalam upaya pengembangan vaksin ini tim peneliti melakukan percobaan pada tikus.
Dalam percobaan ini, tim peneliti menggabungkan duri protein dengan DNA ferritin lalu menempatkannya pada sel mamalia yang dikultur. Ferritin tampak menghimpun diri menjadi banyak nanopartikel, di mana tiap nanopartikel membawa delapan salinan dari duri protein.