Senin 11 Jan 2021 17:34 WIB

Dengan Fuji Film PACS Synapse, RS PON Semakin Terdepan 

Pemeriksaan di instalasi radiologi khusus penyakit stroke kini maksimal 20 menit.

 RS PON memilih menggunakan teknologi digital dari awal berdirinya.
Foto: Istimewa
RS PON memilih menggunakan teknologi digital dari awal berdirinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) pasti sudah tidak asing lagi bagi masyakarat Indonesia. RS ini dikenal sebagai salah satu rumah sakit rujukan yang sangat dipercaya menangani pasien stroke di Indonesia.

RS PON atau yang bernama lengkap Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta merupakan rumah sakit tipe A atau rumah sakit pusat dan rujukan tertinggi dengan spesialisasi neurologi, saraf otak dan termasuk stroke, tulang belakang serta saraf tepi. 

photo
RS PON memilih menggunakan teknologi digital dari awal berdirinya. - (Istimewa).
 

Rumah sakit yang berlokasi di kawasan Cawang, Jakarta Timur ini diresmikan pada tanggal 1 Februari 2013 oleh Menteri Kesehatan saat itu, Ibu Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dan pada tanggal 14 juli 2014 diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyhono. 

Sebagai rumah sakit yang banyak menangani pasien stroke, kata Kepala Instalasi Radiologi di RS PON dr Melita SpRad, RS PON ditantang untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Mengapa? Sebab, untuk menangani pasien yang baru terserang stroke, dokter dan tenaga kesehatan lainnya hanya memiliki sedikit waktu yang sering disebut golden time untuk membantu pasien tersebut terhindar dari risiko cacat maupun kematian.  

"Untuk memberikan pelayanan prima tersebut, RS PON memilih menggunakan teknologi digital dari awal berdiri seperti alat digital radiography dan kemudian di tahun 2014, RS PON memiliki alat CT Scan (Computed Tomography scan) dengan PACS (Picture Archiving and Communication System) Basic," ujarnya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (11/1). 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement