REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Pembangunan Taman Wisata Embung Bembem berhasil terealisasi 2020 melalui Pengabdian Masyarakat DPPM Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Mampu terwujud lewat sinergi semangat perangkat desa dan masyarakat setempat.
Saat ini, Embung Bembem jadi pintu masuk untuk mengembangkan potensi-potensi wisata di Desa Giriasih, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Sebab, pendamping KKN UII, Usmar Ismail menilai, Embung Bembeng memiliki daya tarik.
"Ke depannya, Taman Wisata Embung Bembem akan terus dikembangkan dengan menggali kapasitas wisata setempat," kata Usmar, Senin (11/1).
Dosen Prodi Rekayasa Tekstil, Agus Taufiq menyampaikan, pengembangan dimulai dengan pembangunan lahan parkir. Keterlibatan UII merencanakan objek wisata dilakukan lewat edukasi pembuatan emping, kerajinan bambu, dan potensi seni.
Sehingga, masyarakat bisa memanjakan pengunjung dengan secara langsung mencoba bagaimana rasanya membuat emping, menganyam, sampai bagaimana caranya memberi makan ternak. Ini tentu akan menumbuhkan keseruan tersendiri bagi wisatawan.
"Kami juga merancang media atau tempat yang instagramable untuk swafoto. Potensi seni akan diarahkan untuk menampilkan kesenian sebagai peringatan hari-hari penting seperti ulang tahun desa," ujar Agus.
Pembangunan Taman Wisata Embung Bembem diprakarsai penerjunan KKN mahasiswa UII pada 2017 di Desa Giriasih. Salah satu output yang dihasilkan masterplan pembangunan Taman Wisata Embung Bembem, yang mana berlanjut ke KKN UII 2018.
Taman Wisata Embung Bembem telah dilakukan uji coba pembukaan untuk masyarakat umum pada November 2020. UII berkontribusi lagi menyumbangkan dua perahu karet sebagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai wahana di Embung Bembem. "Kami sendiri semakin yakin Embung Bembem nantinya semakin memikat," katanya.
Keunggulan lain lokasinya dekat Pantai Parangtritis, mudah diakses wisatawan. Selain itu, Kapanewon Purwosari memiliki lokasi wisata yang sedang naik daun yaitu Bukit Watugupit, dan bisa jadi pendamping dan menambah pilihan wisata.
Saat ini, sudah pula dibuka lokasi-lokasi kuliner. Meski sudah resmi dibuka, peran DPPM UII nantinya akan tetap berlanjut seperti penataan kawasan yang masih belum tertata rapi, penguatan lembaga pengelola, dan pembuatan paket wisata.