REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tetap terhidrasi adalah aspek penting dari kesehatan. Sementara itu, sejumlah orang mengeklaim air alkali lebih bermanfaat daripada air biasa.

Apa itu air alkali? Air alkali adalah air dengan derajat keasaman (pH) lebih dari 7. Tingkat pH berkisar dari nol hingga 14 dan menentukan seberapa asam atau basa suatu zat.

Air minum biasa pH-nya antara 6,5 ​​hingga 8,5. Air alkali adalah air apapun yang lebih tinggi dari 7, seperti air laut. Sementara itu, apapun yang lebih rendah dari 7 berarti lebih asam, seperti jus jeruk bali.

"Air alkali biasanya pada tingkat pH 8 atau 9. Bagian lainnya adalah air biasa yang memiliki tambahan mineral alkali, seperti kalsium, magnesium, dan kalium," kata ahli diet kinerja dari Mayo Clinic Orthopaedics and Sports Medicine dan tim ahli gizi untuk Minnesota Timberwolves, Luke Corey, RD, dikutip dari laman Insider.

Perairan tertentu secara alami bersifat basa, karena melewati batuan berpori dan mengumpulkan mineral di sepanjang aliran. Tetapi sebagian besar air alkali, menurut Corey, diproses di pabrik. Pabrik akan menggunakan prosedur yang disebut elektrolisis, yang membuat pH lebih basa.

Air alkali disebut layak diminum lebih banyak, karena tingkat pH yang lebih tinggi akan menetralkan keasaman alami dalam aliran darah manusia. Para pendukung air alkali mengatakan, efek itu memiliki manfaat kesehatan tertentu yang tidak dimiliki air biasa.

Sebagian besar, tidak ada manfaat kesehatan yang terbukti secara ilmiah untuk air alkali dibandingkan air biasa. Sementara itu, penelitian yang menunjukkan manfaat positif juga menyertakan banyak peringatan.

Ada banyak mitos kesehatan tentang air alkali yang diklaim penikmatnya:

- Memperlambat proses penuaan

- Meningkatkan kandungan mineral tubuh

- Mencegah kanker

- Mengurangi risiko penyakit jantung

- Mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis)

Ikuti Whatsapp Channel Republika