Kamis 14 Jan 2021 14:51 WIB

Bangun Kecerdasan Siswa, Jangan Hanya Diajar Pengetahuan

Rhenald Kasali menyebut tidak semua yang berpengetahuan itu cerdas dalam kehidupan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Rhenald Kasali.
Foto: Ist
Rhenald Kasali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mengatakan pendidikan saat ini harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan baru. Pendidikan juga harus lebih utama membekali kecerdasan daripada pengetahuan.

Rhenald mengatakan, dulu kecerdasan dan pengetahuan dianggap satu hal yang sama. Namun, saat ini diketahui tidak semua orang yang berpengetahuan itu cerdas di dalam kehidupannya.

"Oleh karena itu, maka saya menganjurkan di sekolah kita benar-benar jangan hanya diajarkan pengetahuan, tapi dibangun kecerdasan," kata Rhenald, dalam diskusi daring di SMA Pradita Dirgantara, Kamis (14/1).

Menurutnya, kecerdasan dapat dilatih dengan memberi tantangan yang tepat kepada siswa. Ia mengatakan, orang pintar tidak akan selamanya pintar, sementara orang bodoh bisa meningkatkan dirinya agar menjadi pintar.

"Orang pandai kalau tidak suka tantangan bisa menjadi bodoh kita. Maka, saran saya adalah bangun kecerdasan," kata dia menegaskan.

Selain itu, Rhenald juga menilai pendidikan saat ini masih mengajarkan hal-hal yang tidak relevan di masa depan. Teknologi baru yang terus berkembang setiap saat harus disambut dengan pendidikan yang relevan terhadap perkembangan zaman.

Ia menambahkan, di dalam pendidikan juga harus diajarkan bagaimana melakukan eksplorasi, bukan eksploitasi. Rhenald menjelaskan, eksploitasi adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang. Sementara eksplorasi adalah mencari hal yang baru.

Melakukan sesuatu secara terstruktur itu baik. Namun, menurutnya manusia tetap memerlukan satu peradaban yang terdiri dari orang-orang yang mampu beradaptasi dengan hal-hal baru. Disinilah kemampuan eksplorasi dibutuhkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement