REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima 1.386 mahasiswa baru program magister, doktor dan profesi pada semester genap 2020/2021. Diantara para mahasiswa, mahasiswa termuda masih berusia 19 tahun dan kuliah pada program magister.
Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Jaka Sembiring, pada jenjang S3, mahasiswa termuda berusia 23 tahun. Sementara pada program profesi, usia mahasiswa termuda yakni 21 tahun. Sementara itu, mahasiswa tertua pada program profesi berusia 68 tahun, program S3 berusia 67 tahun dan S2 berusia 55 tahun.
"Pada penerimaan mahasiswa baru kali ini, ITB memberikan beasiswa kepada mahasiswa melalui program Ganesha Talent Assistantship. Ada pula bea siswa yang berasal dari pihak ketiga, pemerintah dan kerja sama antar perguruan tinggi," ujar Jaka dalam siaran persnya, Jumat (15/1).
Jaka mengatakan, di antara 1.386 mahasiswa baru terdapat 575 mahasiswa pascasarjana Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.
Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro mengatakan, jumlah mahasiswa pascasarjana Master of Business Administration kampus Bandung berjumlah 305 orang dan kampus Jakarta berjumlah 270 orang. Pada tahun ini, SBM ITB juga menerima tujuh mahasiswa asing dari China, Korea Selatan, Singapura dan Belanda.
Menurut Utomo, pandemi Covid-19 membuat mahasiswa saat ini menghadapi situasi yang susah diprediksi. Masa depan tidak pasti karena kondisi setelah pandemi Covid-19 tidak diketahui. Hal itu menjadi tantangan bagi mahasiswa.
Namun, kata dia, mahasiswa MBA ITB tidak perlu khawatir menghadapi ketidakpastian itu. Mahasiswa MBA ITB akan diajarkan cara menghadapi ketidakpastian situasi dengan membuat beberapa rencana skenario.
Pada kesempatan penerimaan mahasiswa baru itu, CEO Indonesia Airasia Veranita Yosephine mengatakan, dunia bisnis bisa menjadi sangat kompetitif, tetapi juga tempat baik untuk saling mendukung. Veranita juga berpesan kepada mahasiswa untuk memberi dampak positif kepada masyarakat dan terus belajar.