REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan kakao, sudah menjadi favorit bagi warga di berbagai belahan dunia. Tidak hanya nikmat, kafein juga memiliki sejumlah efek positif.
Sejatinya kafein kaya akan sumber antioksidan dan fitonutrien. Salah satu efek fisiologis dari kafein adalah mempercepat sistem saraf pusat yang dapat membantu merasa waspada dan fokus.
Namun, di balik beragam manfaatnya, mengonsumsi kafein bukan berarti tidak memiliki efek samping. Kendati membuat tetap fokus, kafein ternyata bisa menjadikan seseorang terlalu terstimulasi.
Menurut Ahli Diet terdaftarm Amy Goodson, ada beberapa efek samping dari mengonsumsi kafein. Berikut efek samping kafein menurut beberapa ahli, dilansir dari Eat This, Jumat (15/1).
Hipertensi sementara
Kafein bisa menyebabkan lonjakan sementara untuk tekanan darah. Pada saat yang sama, kafein menyebabkan pembuluh darah menyempit yang meningkatkan jantung cukup tertekan untuk mengedarkan darah. Dalam seketika, tekanan darah bisa melonjak
“Karena kafein adalah stimulan pengaruhnya bisa meningkatkan detak jantung saat," kata dr Leann Poston, MD.
Sakit kepala
Studi menemukan bahwa sebagian besar orang yang menderita sakit kepala kronis setiap hari adalah peminum kafein. Sakit kepala kronis itu seperti suatu kondisi di mana sakit kepala diderita setidaknya 15 kali per bulan. Di antara penderita migrain, mereka adalah peminum kafein secara berlebihan.
Memperburuk stres dan kecemasan
Saat seseorang sudah mengalami stres atau cemas, kafein dapat memperburuk keadaan. Menurut Ahli Diet Elisa Bremner, sedikitnya 100 miligram kafein atau setara dengan satu cangkir kopi dapat memperburuk perasaan stres dan kecemasan yang sudah ada sebelumnya.