REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Subroto, Jurnalis Republika
Sejak memilih menjadi wartawan aku sudah diingatkan bahwa profesi ini tak akan membuatku menjadi kaya. Ada juga sih wartawan yang kaya raya, tapi jumlahnya satu dua.
Aku memang tak pernah bercita-cita menjadi kaya harta. Tak apalah, hidup itu kan menjalani pilihan-pilihan.
Toh dengan menjadi wartawan aku bisa menjalani kehidupan yang aku suka. Aku tidak kaya, tapi aku bisa mendapatkan apa yang orang lain mungkin tak bisa gapai dengan harta.
Gaji sebagai wartawan aku rasa cukup-cukup saja. Yang penting gaya hidup menyesuaikan. Sederhana saja. Apalagi aku tak punya penghasilan lain.
Ada sejumlah teman wartawan yang berbisnis. Aku tak bakat. Penghasilan tambahanku kalau menang lomba menulis, jadi pembicara, membuat pelatihan, menulis buku, dan menjadi juri lomba penulisan.
Ada yang menduga gajiku besar ketika aku dua kali mengajak keluarga jalan-jalan keluar negeri, itu bukan dari gajiku. Itu hasil menulis buku.
Aku juga pernah berangkat haji tahun 2004. Tentu tidak biaya sendiri. Diberangkatkan kantor. Pakai fasilitas ONH Plus pula.
Saat itu aku tak punya uang. Rezeki itu memang sering datang dari tempat-tempat yang tak pernah kita duga.