Sabtu 16 Jan 2021 21:16 WIB

4 Kebiasaan Makan yang Hanya Timbulkan Masalah Kesehatan

Kebiasaan makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan memperpendek harapan hidup.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kebiasaan makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan memperpendek harapan hidup (Foto: ilustrasi)
Foto: PxHere
Kebiasaan makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan memperpendek harapan hidup (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak semua makanan yang diproses buruk bagi kesehatan. Akan tetapi, makanan yang melalui terlalu banyak proses dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan harapan hidup.

Makanan yang diproses secara minimal seperti sayuran olahan atau daging beku dinilai masih memiliki manfaat gizi yang serupa dengan versi yang natural tanpa diolah. Akan tetapi, makanan yang diproses terlalu banyak atau makanan ultraproses cenderung mengandung kalori yang tinggi.

Baca Juga

"Makanan ultraproses dapat memiliki zat gizi yang alami atau ditambahkan, tetapi makanan ultraproses seringkali memberikan lebih banyak kalori dibandingkan zat gizi," jelas ahli gizi dari Mayo Clinic Katherine Zeratsky RD LD, seperti dilansir EatThis, Sabtu (16/1).

Menurut sebuah studi dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings, konsumsi makanan ultraproses yang tinggi berkaitan dengan kematian yang lebih tinggi pada populasi umum. Oleh karena itu, konsumsi makanan ultraproses yang tinggi dianggap sebagai kebiasaan makan buruk yang dapat mempengaruhi kesehatan dan harapan hidup.

Di samping mengonsumsi makanan ultraproses, ada empat kebiasaan makan buruk lain yang juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan memperpendek harapan hidup. Berikut ini adalah keempat kebiasaan tersebut.

Konsumsi Daging Merah Olahan

Konsumsi daging merah olahan secara rutin berkaitan dengan peningkatan riisko penyakit jantung, kanker khususnya kanker kolon, dan kematian dini. Beberapa contoh daging merah olahan meliputi daging asap atau bacon, sosis, ham, hingga jerky dan daging yang diasinkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement