Rabu 20 Jan 2021 13:37 WIB

Peneliti Temukan Dinosaurus Terbesar yang Pernah Hidup

Fosil diduga milik titanosaurus ditemukan di Argentina.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Dinosaurus. ilustrasi
Foto: mirror.co.uk
Dinosaurus. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOSAIRES -- Ahli paleontologi di Argentina menemukan fosil diduga milik dinosaurus terbesar yang pernah hidup. Ahli paleontologi mengkonfirmasi tumpukan tulang yang ditemukan di wilayah Patagonia milik sejenis dinosaurus yang dikenal sebagai sauropoda.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Cretaceous Research, Sauropoda adalah dinosaurus dengan leher sangat panjang, kepala dan kaki kecil yang menyerupai batang atau pilar.

Baca Juga

Brontosaurus, apatosaurus, dan brachiosaurus adalah sauropoda paling terkenal yang diketahui pernah ada. Tulang-tulang yang ditemukan di Provinsi Neuquén di Argentina tampaknya milik titanosaurus.

Titanosaurus adalah sekelompok sauropoda raksasa yang diyakini para ahli bertahan sampai peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogene. Periode itu kira-kira 66 juta tahun yang lalu ketika sebuah asteroid diperkirakan menghantam Bumi dan memusnahkan sebagian besar hewan yang hidup pada waktu itu.

Peneliti masih berusaha memastikan apakah dinosaurus baru ini melebihi ukuran patagotitan, serta sauropoda lain yang diketahui. Sebab catatan fosilnya tidak lengkap. Para ilmuwan penasaran dengan proporsi tulang panggul dan vertebra yang telah ditemukan.

Alejandro Otero selaku ahli paleontologia pada situs temuan itu mengatakan ada sejumlah perbedaan fisik antara dinosaurus baru dan titanosaurus. Temuan itu membuat para ilmuwan percaya bahwa fosil kali ini adalah spesies berbeda dan lebih besar.

Temuan ini termasuk bentuk berbagai bagian tulang belakang, penampilan duri saraf (atau pelengkap seperti paku yang muncul di punggung banyak dinosaurus) dan perbedaan ukuran.

"Spesimen baru ini berasal dari usia yang lebih muda daripada Patagotitan. Spesimen yang dilaporkan disini sangat menunjukkan keberadaan titanosaurus terbesar dan kelas menengah," kata Otero dilansir dari Salon pada Rabu (20/1).

Meski begitu, Otero mengatakan temuan baru tidak akan banyak mengubah apa yang diketahui selama ini tanpa penelitian tambahan. Penelitian tersebut mendapat pendanaan dari pemerintah Spanyol dan Uni Eropa.

"Kita perlu kembali ke lapangan untuk memulihkan lebih banyak tulang untuk mengetahui lebih banyak tentang spesimen besar ini," ujar Otero.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement