Kamis 21 Jan 2021 20:28 WIB

Latihan Pernapasan Bisa Turunkan BB, Mitos atau Fakta?

Latihan pernapasan idealnya dilakukan tiga hingga empat kali sehari.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Latihan pernapasan disebut dapat membantu menurunkan berat badan (ilustrasi).
Foto: Pxhere
Latihan pernapasan disebut dapat membantu menurunkan berat badan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Latihan pernapasan digunakan untuk  membantu meningkatkan kesehatan dalam budaya Timur selama ribuan tahun. Beberapa pendukung praktik populer itu mengeklaim latihan pernapasan bisa menurunkan berat badan dan meningkatkan pembakaran lemak. Benarkah itu?

Dilansir di laman Healthline, Kamis (21/1), beberapa penelitian menemukan bahwa latihan pernapasan dapat meningkatkan penurunan berat badan dan mengurangi lemak tubuh. Satu studi pada 40 wanita mencatat bahwa berlatih senobi meningkatkan ekskresi hormon melalui urin dan aktivitas saraf simpatis. Terlebih lagi, partisipan dengan obesitas yang mengulang latihan secara rutin selama satu bulan, mengalami penurunan lemak tubuh yang signifikan.

Dalam penelitian kecil lainnya pada 38 orang, mereka yang berpartisipasi dalam latihan pernapasan diafragma mengalami tingkat metabolisme istirahat yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan peningkatan penurunan berat badan. Selain itu, studi selama delapan pekan menunjukkan bahwa latihan pernapasan selama 45 menit setiap hari selama tiga kali sepekan secara signifikan mengurangi berat badan dan indeks massa tubuh (BMI), dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Beberapa penelitian menemukan bahwa latihan pernapasan dapat mengurangi rasa lapar. Hal ini dapat membantu mengurangi asupan makanan dan meningkatkan penurunan berat badan.

Sebuah penelitian pada 60 orang menunjukkan bahwa melakukan latihan pernapasan, menahan napas selama tiga sampai empat detik sambil mengontraksikan otot perut, mengurangi rasa lapar saat perut kosong. Demikian pula, sebuah penelitian kecil mengamati bahwa mempraktikkan pernapasan dengan tempo lambat selama 10 menit secara signifikan mengurangi rasa lapar pada 65 wanita.

Studi lain pada 68 orang mengevaluasi efek dari berlatih yoga yang diawasi selama 45 menit dua kali sehari selama 15 hari, termasuk 33 menit latihan pernapasan per sesi. Peserta tidak hanya mengalami penurunan BMI dan lemak perut yang signifikan tetapi juga peningkatan kadar leptin, yang merupakan hormon untuk merangsang perasaan kenyang.

Latihan pernapasan bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi tingkat stres. Faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa latihan pernapasan dapat membantu meredakan perasaan stres, kecemasan, dan depresi. Peningkatan kadar kortisol, hormon stres, mungkin terkait dengan risiko kenaikan berat badan dan obesitas yang lebih tinggi.

Terlebih lagi, tingkat kortisol yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan peningkatan mengidam makanan dan berkontribusi pada makan secara emosional. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, hal itu menunjukkan bahwa berlatih aktivitas pengurangan stres, seperti latihan pernapasan, dapat membantu mencegah makan berlebihan dan meningkatkan penurunan berat badan.

Menambahkan latihan pernapasan pada rutinitas harian Anda tidak harus membosankan atau menyita waktu. Mulailah dengan menyisihkan beberapa menit setiap hari untuk berlatih, idealnya tiga hingga empat kali sehari. Biasakan latihan pernapasan Anda selama beberapa menit dan secara perlahan tingkatkan durasi sesi Anda saat Anda mulai merasa lebih nyaman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement