REPUBLIKA.CO.ID,Inilah kisah seorang seniman besar yang lahir dalam kondisi disabilitas. Buku yang menjadi kado dari sang istri, Sri Rohmatiah, menceritakan tentang perjuangan Agus Yusuf Endang Kresno Raden atau akrab disapa Agus Yusuf melawan semua keterbatasan fisik dan anggapan negatif dari lingkungan. Agus yang berusaha untuk selalu bersyukur apa yang digariskan Tuhan tak pernah mau menyerah, meski hidup hanya dengan satu kaki kanan.
'Bandelnya' Agus agar bisa menjadi seperti lelaki normal sudah terlihat saat dia masih bocah. Agus memaksakan diri untuk bermain bola seperti teman-temannya. Sadar jika dia akan kesulitan menendang bola dengan satu kaki, Agus berlatih terlebih dahulu di rumah.
Kemudian, dia menunjukkan kepada teman-temannya bahwa dia bisa bermain sepak bola di lapangan desa. Tidak hanya di situ, Agus juga ingin duduk di bangku sekolah. Dia memelas kepada bapaknya agar bisa ikut belajar seperti anakanak normal lainnya. Pada usia kedelapan, Agus pun masuk ke sekolah dasar di desa. Dia mungkin menjadi anak difabel pertama yang belajar di sekolah umum pada saat itu. Dari bangku sekolah itu, Agus mulai menata kariernya sebagai pelukis. Dia berhasil menjadi juara satu tingkat kecamatan.
Sulitnya ekonomi membuat Agus harus berkompromi. Bapaknya tidak bisa melanjutkan sekolah Agus ke tingkat sekolah menengah atas (SMA). Agus tak mau menyalahkan orang tuanya. Dia sadar bapaknya juga harus menghidupi adikadiknya yang fisiknya normal. Agus pun memutuskan untuk bekerja sebagai gembala kambing di sawah kemudian beralih menjadi pemain akrobat. Semua dilakukan Agus demi dapat menyumbang nafkah kepada keluarga.
Hingga kabar baik datang dari tetangganya yang membawa potongan iklan dari Majalah HAI. Iklan dari Association Mouth and Foot Painting Artists (AMPFA) yang berpusat di Swiss se dang mencari penyandang difabel untuk bergabung dengan organisasi tersebut.
Buku ini layak dibaca karena kaya dengan inspirasi. Tidak sekadar itu, penulis memberi beberapa kutipan ayat Alquran dan hadis untuk menunjukkan bahwa Islam itu amat menghargai kemanusiaan. Tidak ketinggalan, penulis juga membuat kutipan-kutipan inspiratif dari motivator internasional Nick Vujicic.
Judul : Kalau Berbeda Memang Kenapa?
Penulis : Sri Rohmatiah
Penerbit : Wonderful Publishing
Tahun terbit : 2020
Tebal buku : 192 halaman