Selasa 26 Jan 2021 20:29 WIB

Unisa Yogyakarta Raih Rekor Muri atas ALD Terbanyak

November 2020 lalu, Unisa melakukan empat kali assesment pada enam program studi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Hiru Muhammad
Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, dalam acara penghargaan dari Muri terkait perguruan tinggi yang melakukan assesment ALD.
Foto: istimewa
Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, dalam acara penghargaan dari Muri terkait perguruan tinggi yang melakukan assesment ALD.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) terkait perguruan tinggi yang melaksanakan Assessment Lapangan Daring (ALD) dari Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).

Unisa melakukan assesment terbanyak dalam satu bulan pada November 2020 lalu. Pada November 2020 lalu, Unisa melakukan empat kali assesment pada enam program studi. Rektor Unisa Yogyakarta mengatakan, assesment ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kepada masyarakat.

Terutama dalam menjamin lulusanya sesuai dengan standar mutu pendidikan tinggi yang ditetapkan Standar Nasional (SN) Dikti. Selain itu, pencapaian tersebut merupakan bentuk bahwa Unisa terus berkarya dan berinovasi di tengah pandemi."ALD ini tentunya sebuah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen kami terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan tridharma di Unisa," kata Warsiti dalam acara penyerahan piagam Rekor Muri Unisa yang digelar secara virtual, Selasa (26/1).

Warsiti menuturkan, assessment lapangan daring yang dilakukan di tengah pandemi ini tidak gampang. Namun, hal tersebut memberikan pengalaman yang positif bagi Unisa untuk terus berprestasi di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan, kata Warsiti, rasa lelah yang didapat berbuah prestasi dan pengalaman yang positif. "Rasa lelah kami terobati dan hilang satu per satu ketika kami mendapatkan surat dari LAM-PTKes terhadap hasil dari akreditasi kami yang tentunya sesuai dengan harapan kami semua. Semua ini tidak akan kita lewatkan begitu saja, oleh karena itu kami mencoba mengabadikan praktik baik kami, ALD ini untuk mendapatkan penghargaan dari Muri," ujarnya.

Founder Muri, Jaya Suprana mengapresiasi pencapaian yang sudah dilakukan oleh Unisa Yogyakarta. Ia menyebut, pencapaian tersebut perlu diabadikan dan menjadi refleksi bagi perguruan tinggi lain untuk berlomba dalam kebaikan. "Rekor ini melambangkan suatu semangat yang terbaik untuk mempersembahkan dengan berdayagunakan teknologi baru, teknologi komunikasi yang memungkinkan semua dilakukan tanpa melanggar protokol kesehatan," kata Jaya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement