Rabu 27 Jan 2021 12:50 WIB

Pakar Prediksi Dunia Kembali 'Normal' 18 Bulan Lagi

Pada periode 6 hingga 18 bulan mendatang, covid-19 dinilai akan makin bisa diobati.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Kepala Kesehatan Masyarakat Inggris Sir Simon Stevens mengklaim penyakit virus corona (Covid-19) dapat menjadi jauh lebih dapat diobati dalam enam hingga 18 bulan ke depan. Ia optimis kondisi dunia dapat kembali normal setelah periode tersebut.

Sir Simon mengatakan dunia dapat mengharapkan masa depan yang jauh lebih normal dengan dimulainya pengobatan baru, serta program vaksin. Ia menekankan pentingnya vaksinasi di paruh pertama tahun ini.

Baca Juga

"Saya pikir banyak dari kita di layanan kesehatan semakin berharap di paruh kedua tahun ini dan seterusnya, kita juga akan melihat lebih banyak terapi dan lebih banyak perawatan untuk virus corona," kata Sir Simon dilansir dari Arab News pada Rabu (27/1).

"Saya pikir ada kemungkinan bahwa selama enam hingga 18 bulan ke depan, virus corona menjadi penyakit yang jauh lebih dapat diobati dengan antivirus dan terapi lain di samping program vaksinasi, memberikan harapan untuk kembali ke masa depan yang jauh lebih normal," lanjut Sir Simon.

Ketika pemerintah dan raksasa farmasi berlomba untuk mengembangkan vaksin Covid-19, demikian pula upaya meningkat untuk menemukan pengobatan alternatif. Termasuk melalui penggunaan pengobatan antivirus baru, dan yang sebelumnya digunakan untuk kondisi mulai dari penyakit paru-paru hingga kanker.

Sir Simon mengatakan pengurangan tingkat infeksi melalui program vaksin tetap menjadi aspek terpenting dari upaya global untuk mengurangi penyebaran penyakit itu.

"Pada dasarnya, hal terpenting adalah menurunkan tingkat infeksi secara keseluruhan ... ini pada prinsipnya tentang mengurangi tingkat kematian yang dapat dihindari," ujar Sir Simon.

Sir Simon menambahkan upaya awal memvaksinasi orang berusia di atas 65 tahun akan berdampak besar pada populasi. Tetapi ia juga menyatakan sekitar seperempat kasus Covid-19 yang parah terjadi pada orang berusia di bawah 55 tahun.

"Di Inggris, hampir setengah dari perawatan kritis di rumah sakit ditempati oleh orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun," sebut Sir Simon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement