REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yakin Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mampu mewujudkan Polri Presisi yaitu Prediktif, Reponsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan, serta melakukan banyak lompatan besar bagi institusi tersebut.
Menurut dia, lompatan besar tersebut khususnya dalam hal penegakan hukum tanpa pandang bulu. Juga penerapan keadilan restoratif dalam mendukung terciptanya keadilan dan keseimbangan bagi pelaku tindak pidana serta korban.
Sekain itu juga peningkatan pelayanan publik, hingga penerapan teknologi informasi dalam mendukung kinerja Polri. "Sebagaimana konsepsi Presisi yang ditawarkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yakni menjadikan Polri sebagai institusi penegak hukum yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Menyempurnakan konsepsi Polri, Promoter (Profesional, Modern, Terpercaya), yang digagas Jenderal Tito Karnaviansaat menjadi Kapolri," kata Bamsoet usai pelantikan Kapolri Jenderal PolListyo Sigit Prabowo, di Jakarta, Rabu (27/1).
Bamsoet menilai langkah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang akan menjadikan Polsek sebagai sentra resolusi dan penyelesaian persoalan dengan keadilan restoratif patut segera diimplementasikan. Menurut dia, hal tersebut membuat tidak seluruh kasus hukum ditindaklanjuti ke pengadilan namun bisa diselesaikan dengan mengedepankan keadilan restoratif.
"Penyelesaian permasalahan hukum di luar pengadilan, selama aspek keadilan terhadap korban maupun pelaku terpenuhi, akan menjadi terobosan besar bagi Polri sekaligus mencegah moral hazard bagi para aparat kepolisian. Di sisi lain juga bisa menjadikan Polsek sebagai gerbang terdepan dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat," ujarnya.
Dia juga menyoroti hasil survei tatap muka yang diselenggarakan Litbang Kompas pada Januari 2021 di 34 provinsi. Survei itu menunjukkan citra Polri diapresiasi 71 persen responden. Menurut dia, penilaian tersebut cukup stabil dibandingkan dengan survei periode sebelumnya pada Agustus 2020 yaitu 71,9 persen.
"Walaupun hasil surveinya sudah cukup baik, bukan berarti tugas berat menjadikan Polri lebih humanis sudah terhenti," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu menilai Kapolri Jenderal PolListyo Sigit masih harus melakukan banyak pembenahan untuk menyempurnakan Polri sebagai civilian police yang menghormati civil culture dan civility sehingga bisa semakin dekat dengan masyarakat.