REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Sejak lama, orang telah menduga bahwa ada hubungan antara bulan dan siklus menstruasi. Beberapa mitos bahkan menyatakan bahwa kesuburan dan siklus bulan memiliki semacam hubungan. Ini adalah sebuah kisah yang kontroversial.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Science Advances, para peneliti menunjukkan bahwa kemungkinan ada beberapa hubungan antara siklus menstruasi dan siklus bulan.
Dilansir di Space, Kamis (28/1) disebutkan, para peneliti dari Universitas Washington, Universitas Nasional Quilmes di Argentina dan Universitas Yale menganalisis catatan siklus menstruasi dari 22 wanita yang tercatat selama 32 tahun.
Mereka memeriksa data jangka panjang tentang permulaan siklus menstruasi dengan data rata-rata selama 15 tahun dan termasuk informasi dari wanita di bawah dan di atas usia 35 tahun. Peneliti membandingkan data ini dengan fluktuasi siklus bulan untuk melihat bagaimana keduanya terkait.
Mereka menemukan bahwa, dari wanita yang berpartisipasi, mereka yang siklus menstruasinya lebih dari 27 hari menunjukkan sesekali sinkron dengan siklus yang mempengaruhi intensitas cahaya bulan.
Tim menentukan bahwa sinkronisasi ini perlahan hilang seiring waktu seiring bertambahnya usia peserta, dan menemukan bahwa hubungan tersebut berkurang dengan peningkatan paparan cahaya buatan.
Lebih khusus lagi, peneliti menyimpulkan bahwa siklus menstruasi juga sejalan dengan bulan tropis (27,32 hari yang dibutuhkan bulan untuk melewati dua kali titik ekuinoks yang sama) 13,1 persen pada wanita berusia 35 tahun ke bawah. Lalu 17,7 persen pada wanita berusia 35 tahun ke atas.
"Ini menunjukkan bahwa menstruasi juga dipengaruhi oleh pergeseran kekuatan gravimetri bulan," kata pernyataan peneliti.