Kamis 28 Jan 2021 19:33 WIB

Meski Bukan Favorit, Pasar Sedan Masih Menarik

Dalam pasar nasional 2020, sedan memberikan kontribusi sebesar 0,9 persen.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pameran mobil sedan.
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Pameran mobil sedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi pabrikan, kendaraan sedan sering dijadikan sebagai sebuah produk flagship. Tak heran, jika jenis mobil ini biasanya hadir dengan mesin serta fitur kenyamanan dan keamanan yang mutakhir.

Sayangnya, di Indonesia, sejumlah keunggulan yang dihadirkan oleh sedan tak mampu membuat produk itu jadi produk favorit. Salah satu sebabnya adalah karena terbentur pada soal formulasi pajak. Selama ini, pemerintah memang menerapkan tarif pajak yang lebih besar untuk sedan jika dibandingkan dengan mobil jenis lain dengan kapasitas mesin yang setara.

Baca Juga

Hasilnya, harga on the road sedan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan model lain, seperti hatchback, citi car, MPV, dan SUV. Selama ini porsi penjualan sedan memang jauh lebih kecil dibanding model lainnya.

Meski demikian, ternyata sejumlah pemain besar tetap konsisten untuk selalu mena warkan opsi sedan dalam jajaran line up yang dipasarkan.

Dalam pasar nasional 2020, sedan memberikan kontribusi sebesar 0,9 persen. Padahal, pada 2019, kontribusinya hanya sebe sar 0,64 persen.

Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM, Yusak Billy mengatakan pasar sedan mengalami pertumbuhan yang signifikan dari sisi kontribusi pasar. Ia menilai, hal ini terjadi karena konsumen sedan nyaris tak mengalami persoalan keuangan selama pandemi.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, volume pen jualan sedan juga terpukul oleh pandemi secara signifikan, seperti produk model lain. Sepanjang 2020, sedan berkontribusi 0,9 persen terhadap penjualan nasional dengan total volume sebanyak 4.924 unit. Padahal, biasanya sedan mencatat total penjualan di atas 6.000 unit per tahun.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan, pasar sedan masih memiliki peluang yang sangat besar untuk mengalami peningkatan. "Terutama saat harmonisasi pajak mulai diterapkan pada tahun ini," katanya.

Harmonisasi pajak yang diinstruksikan lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 73 tahun 2019 itu menitik beratkan pada aspek lingkungan. Oleh karena itu, tarif pajak tak lagi mengacu pada model melainkan pada besaran emisi.

Dengan penerapan ini, maka Kukuh yakin harga sedan yang biasanya hadir dengan mesin mutakhir dan ramah lingkungan jadi lebih kompetitif dan membuat masyarakat lebih leluasa untuk memilih produk sesuai kebutuhan dan selera.

"Tentu ini berpotensi membuat permintaan sedan meningkat," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement