Kamis 28 Jan 2021 20:39 WIB

Manfaat Mengonsumsi Kacang di Usia 40-an

Konsumsi kacang juga dapat memberi manfaat dalam mencegah demensia.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Susu dari kacang almond
Foto: ist
Susu dari kacang almond

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kacang dikenal sebagai salah satu makanan sehat yang mudah diolah dan memiliki cita rasa lezat. Bagi orang-orang berusia 40-an, konsumsi kacang juga dapat memberi manfaat dalam mencegah demensia.

Hal ini diungkapkan melalui sebuah studi yang dilakukan tim peneliti dari National University of Singapore. Studi ini melibatkan hampir 17.000 orang yang dipantau sejak 1993 hingga 2016. Selama studi berlangsung, tim peneliti memantau pola makan dan juga fungsi kognitif para partisipan.

Baca Juga

Studi yang dimuat dalam jurnal Age and Ageing ini mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi kacang dua kali atau lebih per pekan memiliki risiko mengalami gangguan memori lebih rendah pada saat mencapai usia 60 tahun. Risiko yang mereka miliki 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang-orang yang hanya mengonsumsi kacang kurang dari satu kali per bulan.

Selain itu, studi ini juga mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi kacang sekitar satu kali per pekan juga mendapatkan manfaat kesehatan yang serupa. Mereka memiliki risiko 19 persen lebih rendah untuk mengalami gangguan fungsi kognitif di usia 60-an, 70-an, dan 80-an tahun.

Ini bukan studi pertama yang menyoroti hubungan konsumsi kacang dengan pikiran yang lebih tajam. Seperti diberitakan Independent, studi pada 2019 yang melibatkan hampir 5.000 partisipan berusia di atas 55 tahun menunjukkan bahwa konsumsi kacang dua sendok teh per hari dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Tim peneliti mengatakan, konsumsi kacang dapat meningkatkan kemampuan berpikir, daya ingat, dan pemikiran seseorang hingga 60 persen dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi kacang.

Terkait menurunkan risiko demensia, ada beberapa upaya lain yang direkomendasikan oleh Alzheimer's Research UK. Sebagian di antaranya adalah menghindari kebiasaan merokok, menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah yang sehat, melakukan olahraga secara rutin, menjaga berat badan yang sheat, menjalani pola makan yang seimbang, dan meminimalkan konsumsi alkohol.

Kebiasaan-kebiasaan yang menunjang kesehatan jantung juga dikatakan dapat membantu menurunkan risiko demensia. Beberapa di antaranya adalah konsumsi makanan yang merupakan sumber emak tak jenuh seperti ikan berminyak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan alpukat.

Ada beberapa gejala awal demensia yang juga bisa diwaspadai. Gejala-gejala awal demensia adalah kehilangan ingatan, sulit ebrkonsentrasi, kesulitan untuk menjalani tugas yang biasa dilakukan, kesulitan untuk mengikuti percakapan atau menemukan kata yang benar, kebingungan mengenai waktu dan tempat, serta perubahan suasana hati. Gejala-gejala ini umumnya dimulai dengan kadar yang ringan lalu memburk seiring dengan berjalannya waktu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement