Jumat 29 Jan 2021 05:14 WIB

Terus Terpapar Polusi Udara Berisiko Alami Kebutaan

Pola makan kaya buah dan sayuran dapat memberikan nutrisi dan mengurangi risiko

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Gita Amanda
Studi menunjukan terus-menerus terpapar polusi udara juga bisa meningkatkan risiko kehilangan penglihatan.
Foto: Pxfuel
Studi menunjukan terus-menerus terpapar polusi udara juga bisa meningkatkan risiko kehilangan penglihatan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kualitas udara yang buruk tidak hanya memengaruhi kesehatan saluran pernapasan. Menurut sebuah studi, terus-menerus terpapar polusi udara juga bisa meningkatkan risiko kehilangan penglihatan.

Para ahli mata dari Inggris menggagas penelitian yang telah terbit dalam British Journal of Ophthalmology. Tim melibatkan peserta yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi sekitar usia paruh baya.

Baca Juga

Sebanyak 116 ribu peserta studi tersebut berusia antara 40 sampai 60 tahun, tinggal di area yang banyak terpapar polusi udara. Peluang mereka mengembangkan degenerasi makula terkait usia (AMD) tercatat delapan persen lebih tinggi.

 

AMD adalah penyebab utama kebutaan permanen pada orang yang berusia di atas 50 tahun di Inggris. Peningkatan risiko dicatat bersama faktor lain, termasuk kondisi kesehatan, genetika, dan pilihan gaya hidup.

Menurut peneliti, pemicu peningkatan risiko AMD dan kerentanan sel di retina adalah materi partikulat. Partikel kecil jelaga yang tersuspensi di udara ini bersumber dari asap lalu lintas, kompor pembakaran batu bara, dan pembakar kayu di banyak area Inggris Raya.

"Temuan kami menambah bukti yang berkembang tentang efek merusak dari polusi udara, bahkan dalam pengaturan eksposur yang relatif rendah," ujar penulis studi, seperti dikutip dari laman inews.co.uk.

Mereka menekankan bahwa studi ini bersifat observasional. Dengan kata lain, belum dapat dibuktikan apakah polusi udara bisa langsung menyebabkan degenerasi makula, selain penambahan risiko yang telah dijelaskan.

Jika temuan dikonfirmasi oleh penelitian lebih lanjut, bakal membuka jalan bagi pilihan pengobatan baru. Profesor Anna Hansell dari Universitas Leicester yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan solusinya adalah perubahan pola makan.

Dia menyoroti paparan studi yang telah diulas bahwa salah satu cara di mana polusi udara dapat merusak mata adalah melalui stres oksidatif. Studi lain pun membuktikan bahwa pola makan kaya buah dan sayuran dapat memberikan nutrisi anti-oksidan.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat dampak peningkatan buah dan sayuran dalam makanan pada orang-orang yang berada di daerah dengan polusi udara tinggi," ungkap Hansell.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement