Ahad 31 Jan 2021 17:45 WIB

Bocah Berusia 4 Tahun Temukan Jejak Kaki Dinosaurus

Temuan ini membantu menyelidiki bagaimana dinosaurus berjalan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Jejak kaki dinosaurus yang ditemukan seorang bocah berusia 4 tahun.
Foto: National Museum Wales via nbcnews
Jejak kaki dinosaurus yang ditemukan seorang bocah berusia 4 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Jejak dinosaurus dari 220 tahun lalu ditemukan di sebuah pantai di Wales, Inggris.  Salah satu hal yang unik adalah tanpa diduga seorang gadis kecil berusia empat tahun menjadi penemu dari jejak bersejarah tersebut.

Menurut laporan, gadis kecil bernama Lily Wilder itu sedang berjalan di sepanjang pantai di Wales bersama ayah dan anjing peliharaannya, ketika menemukan jejak dinosaurus dalam kondisi yang masing sangat terawat. Ia melihat jejak dari hewan purbakala ini tepatnya di dekat Teluk Bendricks.

Baca Juga

“Jejak itu ada di atas batu setinggi bahu Lily. Ia kemudian melihatnya dan berkata kepada ayahnya,” ujar ibu dari Lily, Sally Wilder,  dilansir NBC News, Ahad (31/1).

Menurut Sally, sang anak sangat bersemangat saat melihat jejak dinosaurus tersebut, namun belum begitu meahami bahwa apa yang ditemukannya sangat menakjubkan. Saat itu, ayah Lily mengambil foto dan membagikan melalui pesan kepada keluarga.

Dari sana, nenek Lily mendorong untuk menghubungi ahli paleontologi dan penggemar fosil agar dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga akhirnya, banyak ilmuwan terkagum dengan penemuan tersebut.

Cindy Howells, kurator paleontologi Museum Nasional Wales mengatakan bahwa mungkin identifikasi jenis dinosaurus yang meninggalkan jejak hingga 10 sentim eter (3,9 inci) ini. Namun, menurutnya ada beberapa fakta yang didapatkan setelah melakukan pemeriksaan.

Howells mengatakan kemungkinan jejak itu dimiliki oleh dinosaurus dengan tinggi sekitar 75 sentimeter atau 29,5 inci dan panjang 2,5 meter (sekitar delapan kaki). Dinosaurus ini berjalan dengan kedua kaki belakang dan secara aktif berburu hewan kecil, serangga.

Jejak spesimen tersebut dikenal sebagai ‘grallator’. Menurut Howells, ini dapat membantu para ilmuwan mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana dinosaurus berjalan.

"Ini brilian dan benar-benar pengawetan yang menakjubkan. Anda dapat melihat setiap detail otot dan di mana sendi dinosaurus,” kata Howells.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement