REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama pandemi Covid-19, intensitas anak untuk mengakses internet cenderung lebih besar. Peluang ini berisiko dimanfaatkan oleh predator untuk mengincar anak-anak.
"Mereka online lebih sering dibandingkan sebelumnya, begitu juga dengan orang-orang predator," jelas Lorin, seperti dilansir Sky.
Lorin merupakan pendiri Breck Foundation. Yayasan tersebut Lorin dirikan setelah anaknya Breck Bednar yang berusia 14 tahun terbunuh dan menjadi korban predator berusia 18 tahun, Lewis Daynes.
Pada situasi seperti ini, Lorin menilai kerja sama orang tua penting untuk dibangun demi menjaga keamanan anak-anak mereka di dunia maya, baik saat mereka bermain gim daring atau bersosialisasi di media sosial. Selain orang tua, Lorin mengatakan peran serta berbagai pihak juga diperlukan.
"Guru, orang tua, polisi, pembuat kebijakan, dan industri gaming, semuanya perlu bersatu atau akan tercipta celah di mana predator bisa menyusup masuk," tutur Lorin.
Keresahan ini pula yang dirasakan oleh seorang ibu bernama Jenny Ingram. Selama menjalani lockdown, Jenny harus membagi waktunya untuk beragam kegiatan mulai dari sekolah daring anaknya hingga pekerjaannya sendiri.