REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2020 menjadi tahun yang berbeda dari sebelumnya. Banyak orang harus mengubah cara berkomunikasi yang mendorong meningkatnya dan mempercepat adopsi teknologi. Termasuk teknologi komputasi awan atau cloud computing.
"Kita mengandalkan berbagai perangkat dan konten untuk tinggal di rumah, dan untuk tetap terhubung dengan orang-orang. Tahun 2020 mengawali hubungan dengan dunia digital, yang akan menjadi landasan untuk 2021," ujar Head Solutions Architecture ASEAN Amazon Web Services, Paul Chen, dalam konferensi virtual, Senin (1/2).
Selain cloud, adopsi Machine Learning juga diprediksi tumbuh pada 2021. Paul melihat adanya ledakan data saat ini. Untuk memberi konteks tren, misalnya dalam satu jam saat ini dapat menghasilkan lebih banyak data dibandingkan pada 2000.
"Data yang dibuat selama tiga tahun ke depan ini, akan melebihi apa yang sebelumnya dibuat selama 30 tahun terakhir," Paul memberikan contoh lain.
Saat ini, menurut Paul, para ilmuwan menggunakan data yang besar untuk mengembangkan vaksin, misalnya, atau pun perusahaan farmasi dan lembaga kesehatan, yang menangani pandemi, sehingga membutuhkan teknologi pemrosesan data.
"Kita akan melihat tahun mendatang sebagai percepatan adopsi Machine Learning di seluruh industri dan pemerintah, mulai dari industri bidang perawatan kesehatan, perbankan, dan juga bidang manufaktur," kata Paul
Machine Learning pada bidang manufaktur, khususnya, yang disematkan pada jalur produksi, mampu menemukan anomali produksi secara real time.
Selanjutnya, pada 2021, foto, video, dan audio akan "berbicara lebih banyak dibanding kata-kata." Artinya, lebih banyak digunakan menjadi solusi. Misalnya, penggunaan komputasi yang diaktifkan suara, dan peningkatan antarmuka pengguna memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan mesin secara lebih natural.
"Saat memasuki tahun 2021 dan seterusnya, kami memperkirakan fase seperti penghentian keyboard akan terus berlanjut naik sebagai tren," kata Paul, yang diperkirakan akan berpindah pada penggunaan Alexa misalnya, dalam berbagai aktivitas, salah satunya berbelanja.
Prediksi berlanjut bahwa pembelajaran jarak jauh tetap akan dilakukan, mengingat pandemi belum segera berakhir. Usaha kecil juga akan menggunakan cloud yang membuat Asia Tenggara dan Afrika menjadi pemimpin dalam hal ini.
"Pada 2020 dan seterusnya, kita akan melihat perubahan besar-besaran ini di semua bisnis, mulai menggunakan teknologi cloud canggih untuk menjangkau pelanggan. Dan kita akan melihat ledakan teknologi tingkat tinggi," ujar Paul.
Teknologi Quantum Computing juga diprediksi mulai muncul pada tahun ini. Jika teknologi quantum computing sebelumnya membutuhkan banyak investasi dan pendanaan untuk diadopsi, teknologi tersebut saat ini lebih terjangkau untuk kemudian dilakukan eksplorasi.
"Kita akan melihat lebih banyak quantum computing yang mengubah area seperti ilmu teknik kimia, portofolio pembiayaan penemuan obat dengan pengoptimalan machine learning, dan banyak lagi," Paul menambahkan.