Selasa 02 Feb 2021 06:35 WIB

Mendikbud Targetkan Seluruh Sekolah Jadi Sekolah Penggerak

Kemendikbud tidak memilih sekolah sudah unggul dalam program sekolah penggerak.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mendikbud RI, Nadiem Makarim
Foto: Kemendikbud RI
Mendikbud RI, Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan, program sekolah penggerak bukan sekolah unggulan. Program sekolah penggerak ini ditargetkan bisa dilakukan di seluruh sekolah Indonesia.

"Karena targetnya adalah 100 persen sekolah di Indonesia akan menjadi sekolah penggerak," kata Nadiem, dalam telekonferensi, Senin (1/2).

Ia mengatakan, transformasi yang dilakukan pada sekolah yang terpilih dilakukan secara holistik. Mulai dari transformasi pada pelatihan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah hingga perubahan paradigma pembelajaran.

Nadiem menjelaskan, sekolah yang dibimbing menjadi sekolah penggerak harus fokus pada penguatan kompetensi siswa bukan sekadar pemberian informasi. Selain itu, asesmen nantinya akan dilakukan pada sekolah penggerak tersebut sehingga jika ada hal yang perlu diperbaiki bisa segera diketahui.

Ia menambahkan, Kemendikbud justru tidak memilih sekolah-sekolah yang sudah unggul dalam program sekolah penggerak ini. Sekolah yang dibimbing merupakan sekolah dengan latar belakang berbeda-beda, baik dari sisi geografis dan dari titik awal mereka bergabung dengan program ini.

"Jadinya, ini bukan kita memilih sekolah yang memang sudah unggul, tapi sekolah yang punya minat dan kemauan untuk melakukan transformasi," kata dia lagi.

Program sekolah penggerak adalah program pendampingan kepada sejumlah sekolah di 111 kabupaten/kota. Pendampingan sekolah penggerak ini dilakukan selama tiga tahun ajaran pada masing-masing sekolah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement