Selasa 02 Feb 2021 15:29 WIB

Dokter: Hewan Kebun Binatang Rindu Kunjungan

Para hewan harus puas berinteraksi dengan perawat mereka yang sibuk memberi makan.

Rep: Umi Nur Fadhillah/ Red: Friska Yolandha
Penjaga kebun binatang mengatakan para hewan tidak memperhatikan ketiadaan kunjungan manusia itu. Para hewan tetap bermain dan berkumpul bersama kawanan di kandangnya masing-masing.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Penjaga kebun binatang mengatakan para hewan tidak memperhatikan ketiadaan kunjungan manusia itu. Para hewan tetap bermain dan berkumpul bersama kawanan di kandangnya masing-masing.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Saat mengintip melalui jendela kaca besar, hewan-hewan liar bisa menjadi hiburan tersendiri di Kebun Binatang Biblical Yerusalem. Namun, belum ada pengunjung manusia selama sebulan, sejak dimulainya karantina wilayah nasional di Israel.

Penjaga kebun binatang mengatakan para hewan tidak memperhatikan ketiadaan kunjungan manusia itu. Para hewan tetap bermain dan berkumpul bersama kawanan di kandangnya masing-masing.

Baca Juga

“Kami mencoba melakukan pengayaan, tetapi mereka merindukan pengunjung di jendela depan,” kata kepala dokter hewan kebun binatang di kandang primata, Nili Avni-Magen, Selasa (2/1).

Dengan tidak adanya pengunjung, hewan-hewan tersebut harus puas berinteraksi dengan pemeliharanya, yang sibuk memberi makan dan merawat kanguru, zebra, dan gajah. Avni-Magen menjelaskan hewan-hewan benar-benar tak berinteraksi dengan pengunjung.

“Mereka sedang duduk dan menunggu kebun binatang dibuka lagi,” ujar dia.

Namun, Avni-Magen mengatakan, kawanan singa lebih menyukai situasi sepi itu. “Mereka merasa lebih aman saat melihat lebih sedikit orang (penjaga),” kata Avni-Magen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement