Selasa 02 Feb 2021 19:01 WIB

Diet Ini Bantu Perdana Menteri Inggris Turunkan Berat Badan

PM Inggris Boris Johnson melakukan diet intermitten fasting setelah sembuh dari covid

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Foto: AP/Paul Grover/daily telegraph pool
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan obesitas merupakan salah satu faktor komorbid yang nyata dalam kasus Covid-19. Hal ini telah dia alami sendiri ketika terkena Covid-19 pada tahun lalu.

Saat terkena Covid-19, Johnson memiliki bobot hampir 100 kg. Johnson mengatakan tubuhnya yang obesitas tersebut mempersulit proses penyembuhannya selama dirawat di ruang perawatan intensif.

Baca Juga

"Menurunkan berat badan, sebetulnya, salah satu cara untuk membantu Anda menurunkan risiko terhadap (infeksi) virus corona," jelas Johnson, seperti dilansir Tatler.

Johnson mulai menjalani proses penurunan berat badan bersama pelatih pribadi Harry Jameson setelah dia berhasil pulih dari Covid-19. Salah satu upaya yang Johnson lakukan adalah meningkatkan frekuensi olahraga, seperti  berlari di taman Buckingham Palace.

"(Saya melakukan) lari yang cukup ringan akan tetapi sebenarnya menjadi lebih cepat dan lebih cepat lagi seiring dengan bertambah bugarnya saya," ujar Johnson.

Selain meningkatkan aktivitas fisik, Johnson juga melakukan modifikasi terhadap pola makannya. Menurut sumber yang juga teman dekat Johnson, pria berusia 56 tahun tersebut menjalani diet intermitten fasting. Diet ini mengatur waktu kapan Johnson harus berpuasa dan kapan dia bisa makan.

Diet intermitten fasting adalah diet yang cukup populer. Metode pengerjaan diet intermitten fasting cukup beragam, tergantung seberapa lama pembagian waktu untuk berpuasa dan juga makan.

Salah satunya adalah diet intermitten fasting dengan pola 16:8. Seseorang yang menjalani diet ini memiliki jendela makan selama delapan jam dalam sehari. Sisanya, yaitu selama 16 jam, dia harus berpuasa dari berbagai makanan atua minuman berkalori. Akan tetapi, selama masa puasa ini minum air putih diperbolehkan.

Metode diet berpuasa lainnya adalah 5:2. Dengan metode diet ini, lima hari dalam seminggu pediet bisa menyantap makan secara normal sesuai dengan kebutuhan kalori per harinya. Namun, ada dua hari dalam seminggu di mana pelaku diet hanya dapat mengonsumsi makanan dengan total kalori hanya seperempat dari kebutuhan normal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement