Rabu 03 Feb 2021 21:00 WIB

GM akan Setop Produksi Mobil Bermesin Konvensional

GM akan fokus pada electric vehicle dan jadi pabrikan netral karbon pada 2040.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
General Motors
General Motors

REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT--Sejumlah negara telah memutuskan akan melakukan pelarangan penjualan kendaraan dengan mesin konvensional. Tentu, hal ini akan berdampak terhadap masa depan kendaraan dengan mesin internal combustion engine (ICE).

Dilansir dari Car and Driver pada Rabu (3/2), General Motors (GM) pun telah berkomitmen untuk fokus dalam pengembangan mobil listrik. Sebagai konsekuensinya, GM akan menghentikan produksi mobil dengan mesin ICE.

Baca Juga

Kebijakan ini sendiri akan mulai diterapkan oleh pabrikan Amerika itu pada 2035. Selanjutnya, GM akan fokus pada electric vehicle dan jadi pabrikan netral karbon pada 2040.

Fasilitas produksi GM akan menerapkan sumber energi terbarukan pada 2030. GM juga akan mendorong para pemasok untuk melakukan langkah yang sama demi tercapainya langit yang lebih biru.

Sembari melakukan proses transisi, GM juga terus melakukan pengembangan electric vehicle (EV). Bahkan, EV menargetkan untuk mampu menghadirkan 30 EV baru hingga 2025.

Selain GM, pabrikan yang juga sudah mengumbar komitmenya untuk meninggkalkan mesin ICE adalah Audi. Dilansir dari Electrive pada Senin (25/1), Pabrikan Jerman itu mengungkap, beberapa produk yang tak akan hadir dengan mesin konvensional adalah Audi A4, A6 dan A8.

Artinya, seluruh line up itu nantinya akan hadir sebagai electric vehicle (EV). Tapi, Audi tak ingin terburu-buru menggantikan mesin konvensional dalam ketiga produk itu. Karena, rencananya, Audi A4 dan A6 masih akan disajikan dengan versi terbaru dengan mesin konvensional pada 2023.

Kemudian, setelah itu baru kemudian Audi mulai menerapkan powertrain elektrik pada produk tersebut. Diperkirakan, peralihan itu akan dilakukan sebelum tahun 2030.

Selain melalukan konversi atas produk yang telah dipasarkan, Audi juga menghadirkan EV dalam platform baru lewat proyek yang disebut dengan Artemis. Rencananya, produk terbaru dari program itu akan mulai diproduksi pada 2024.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement