REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang (PGSD UMM) mengadakan Seminar Nasional bertema "Menyiapkan Pendidik Profesional di Era Society 5.0", Rabu (3/2). Hadir secara daring pada acara ini, Analisis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Direktorat Sekolah Dasar, Dwi Nurani.
Dwi menjelaskan, tantangan para pendidik dalam menghadapi Industry 4.0 dan Society 5.0 sangat besar. Hal tersebut karena pendidik harus dapat mengikuti perkembangan teknologi yang dapat berubah dengan cepat.
Menurut Dwi, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pendidik dalam menghadapi Society 5.0 dan pandemi Covid-19. Pertama, perkembangan teknologi yang sangat cepat. Kedua, kendala sinyal yang tidak merata. "Ketiga, perubahan kebiasaan dari luring ke daring,” kata Dwi.
Mengenai Society 5.0, menurut Dwi, selama pandemi ini pendidik telah dihadapkan pada satu tuntutan. Yakni kecakapan dalam mengusai teknologi untuk dapat melaksanakan kelas secara daring. Untuk memantapkan keterampilan guru dalam menghadapi era tersebut, pemerintah akan menyusun program yang dapat melahirkan guru dengan karakteristik mengajar di Abad 21.
“Sejak pandemi Covid-19 juga membawa banyak perubahan di dunia pendidikan, program pemerintah di tahun 2021 juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Para tenaga pendidik dituntut harus memiliki karakteristik Guru Kreatif Abad 21,” kata Dwi dalam pesan resmi yang diterima //Republika//, Rabu (3/2).
Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan mengatakan, investasi pendidikan itu sangat berguna bagi bangsa dan negara. Pendidikan yang diperoleh sekarang merupakan buah hasil dari pendidikan yang diajarkan pada 15 tahun lalu. Fauzan berharap seminar ini dapat menjadi rujukan bagi pelaksanaan program merdeka belajar. "Dan membantu para pendidik dalam menghadapi berbagai tantangan baru di dunia pendidikan,” kata Fauzan.