Jumat 05 Feb 2021 10:16 WIB

Laris Manis Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid di Eropa

Penjualan kendaraan bertenaga bensin dan diesel turun 37 persen dan 32 persen.

Rep: Rizky Surya/ Red: Hiru Muhammad
Penjualan mobil listrik dan plug-in hybrid di Uni Eropa (UE) naik hampir tiga kali lipat hingga menjadi lebih dari 1 juta unit kendaraan pada 2020. Penjualan jenis kendaraan itu terhitung lebih dari 10 persen dari total keseluruhan penjualan mobil. Tampak Renault Kango ketika hendak mengisi tenaga listrik.
Foto: reuters
Penjualan mobil listrik dan plug-in hybrid di Uni Eropa (UE) naik hampir tiga kali lipat hingga menjadi lebih dari 1 juta unit kendaraan pada 2020. Penjualan jenis kendaraan itu terhitung lebih dari 10 persen dari total keseluruhan penjualan mobil. Tampak Renault Kango ketika hendak mengisi tenaga listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Penjualan mobil listrik dan plug-in hybrid di Uni Eropa (UE) naik hampir tiga kali lipat hingga menjadi lebih dari 1 juta unit kendaraan pada 2020. Penjualan jenis kendaraan itu terhitung lebih dari 10 persen dari total keseluruhan penjualan mobil.

Lonjakan penjualan menunjukkan kendaraan listrik menjadi produk yang lebih utama setelah bertahun-tahun menjadi ceruk pasar potensial. Kondisi ini terjadi pada saat penjualan mobil UE secara keseluruhan turun hampir 24 persen menjadi 9,9 juta karena pandemi Covid-19. 

Data yang dirilis oleh European Automobile Manufacturers Association (ACEA) menunjukkan penjualan hybrid full-electric dan plug-in melonjak menjadi 1,046 juta kendaraan dari 387.808 unit pada 2019. Penjualan mobil jenis hybrid pengisian sendiri naik 59 persen menjadi 1,182 juta unit di 2020. 

Sedangkan penjualan kendaraan bertenaga bensin dan diesel  turun 37 persen dan 32 persen. Mobil bensin tetap menjadi penjualan terbesar, yaitu terhitung 48 persen dari seluruh penjualan di UE.