REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA--Nissan merupakan salah satu pabrikan yang concern pada isu lingkungan. Oleh karena itu, pabrikan Jepang itu cukup agresif dalam menghadirkan produk ramah lingkungan.
Dilansir dari Green Car Reports pada Kamis (4/2), Nissan berkomitmen untuk lebih masif dalam melakukan langkah-langkah kepedulian lingkungan. Kali ini, komitmen itu diwujudkan lewat proses produksi yang mampu menekan polusi semaksimal mungkin.
Bahkan, Nissan menargetkan untuk mampu melakukan proses produksi secara netral karbon pada 2050. Untuk mencapai hal itu, maka Nissan melakukan sejumlah strategi mulai dari pemilihan bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan penggunaan peralatan produksi yang lebih hijau.
Soal produk, pabrikan ini juga berencana untuk segera menjadikan setiap produk yang dipasarkan merupakan produk mobil listrik. Ditargetkan, hal itu dapat tercapai pada 2030 pada seluruh produk yang dipasarkan di Jepang, China, Amerika Serikat dan Eropa.
Saat ini sendiri, Nissan cukup sukses dalam memasarkan mobil listrik lewat produk Nissan Leaf. Produk itu pun kini jadi salah satu electric vehicle (EV) terlaris berkat keunggulan dari sisi desain maupun kehandalanya.
Kini kehadiran Leaf pun telah berusia hampir sebelas tahun. Dalam perjalanya tersebut, saat ini Nissan telah memproduksi Leaf sebanyak 500 ribu unit.
Hal ini pun dinilai jadi sebuah capaian yang patut dibanggakan mengingat kehadiran EV bukan tanpa tantangan. Meskipun, sebenarnya capaian ini meleset dar target yang ditetapkan. Karena, awalnya Nissan sempat menargetkan untuk dapat mencapai produksi 500 ribu unit pada 2012.