REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Indonesia Finansial Group (IFG), yang sebelumnya bernama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, Robertus Bilitea mengatakan program restrukturisasi pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan opsi terbaik bagi perusahaan dan para pemegang polis.
"Selama ini manajemen Jiwasraya mengimbau para pemegang polis menerima restrukturisasi karena ini pilihan yang terbaik dari pilihan lain yang secara finansial lebih merugikan pemegang polis," ujar Robert saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/2).
Robert menjelaskan, program restrukturisasi dengan pemindahan polis Jiwasraya kepada IFG Life, anak usaha IFG, akan memberikan kepastian pendanaan dan bisnis model jangka panjang.
Robert mengatakan program restrukturisasi mendapat sambutan positif dari para pemegang polis. Robert memerinci jumlah kontrak korporasi yang setuju direstrukturisasi sudah mencapai 50 persen, sementara polis ritel dan polis bancassurance masing-masing 21.234 pemegang polis dan 3.959 nasabah mengingat dua program untuk ritel dan bancassurance belum lama diluncurkan.
"Artinya pemegang polis yang telah bersedia restrukturisasi ini akan ditransfer ke IFG. IFG akan dapat pendanaan lewat PMN sekitar Rp 22 triliun yang kami lanjutkan ke IFG Life," ucap Robert.
Robert berharap realiasi pencairan dana PMN kepada IFG dapat terlaksana pada Mei atau Juni mendatang. Robert menyampaikan tidak ada pemaksaan bagi para pemegang polis untuk mengikuti program restrukturisasi. Robert mengaku akan berdiskusi dengan manajemen Jiwasraya dalam memperbaiki pola komunikasi kepada para pemegang polis terkait restrukturisasi.
"Dengan demikian persoalannya bisa dihadapi tertangani dengan baik. Komunikasinya ke arah sana sehingga saya bisa pastikan tidak ada yang dipaksakan," kata Robert menambahkan.