Selasa 09 Feb 2021 13:59 WIB

Pecah Ban Mobil Saat Lalui Lubang, Harus Bagaimana?

Saat pan pecah, pengendara diimbau tidak langsung menginjak rem.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ban mobil pecah (ilustrasi)
Foto: ntmc polri
Ban mobil pecah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan, bagi kendaraan, lubang di jalan memang bisa sangat berbahaya. Khususnya, jika kendaraan melaju dengan kecepatan yang tinggi, sehingga dapat merusak dan membuat pengendara mengalami kecelakaan.

‘’Yang rusak bukan hanya ban saja, tetapi juga bisa membuat velgnya retak dan pecah. Kendaraan penumpang rata-rata memakai velg yang terbuat dari aluminium alloy,’’ ujar dia ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (9/2).

Baca Juga

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan saat kita mengalami pecah ban karena menghantam lubang, ia menyarankan agar pengendara tidak panik. Dia menambahkan, yang paling penting dilakukan saat kejadian tersebut, adalah tidak langsung menginjak rem.

‘’Biarkan kendaraan melambat karena tertahan ban yang pecah. Tidak perlu memikirkan untuk menyelamatkan ban tersebut, karena sudah pasti harus dibuang,’’ tambah dia.

Sebaliknya, yang terpenting saat kejadian tersebut, pengendara harus fokus untuk keselamatan seluruh penumpang. Termasuk, saat menepi setelah kejadian, dengan memperhatikan arus kendaraan lain di jalur sebelah kiri.

‘’Jangan sekali-kali mengganti ban di jalur kanan, karena bisa membahayakan kendaraan anda berikut isinya, juga kendaraan lain,’’ tutur dia.

Setelah menepi sebelum mengganti roda yang rusak tersebut, ia juga menyarankan untuk memasang hazard terlebih dahulu. Dia melanjutkan, para pengendara juga harus melakukan pemeriksaan kaki-kaki dan suspensi saat membeli ban dan velg yang baru, hal itu untuk meminimalisasi risiko.

‘’Dikhawatirkan terjadi kerusakan,’’ jelasnya.

Sebelumnya, puluhan mobil pada Ahad (7/2) malam kemarin, mengalami pecah ban saat melintas di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 39+350 arah Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement