REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Otomotif Bebin Djuana mengatakan, bagi kendaraan, lubang di jalan memang bisa sangat berbahaya. Khususnya, jika kendaraan melaju dengan kecepatan yang tinggi, sehingga dapat merusak dan membuat pengendara mengalami kecelakaan.
‘’Yang rusak bukan hanya ban saja, tetapi juga bisa membuat velgnya retak dan pecah. Kendaraan penumpang rata-rata memakai velg yang terbuat dari aluminium alloy,’’ ujar dia ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (9/2).
Ketika ditanya apa yang harus dilakukan saat kita mengalami pecah ban karena menghantam lubang, ia menyarankan agar pengendara tidak panik. Dia menambahkan, yang paling penting dilakukan saat kejadian tersebut, adalah tidak langsung menginjak rem.
‘’Biarkan kendaraan melambat karena tertahan ban yang pecah. Tidak perlu memikirkan untuk menyelamatkan ban tersebut, karena sudah pasti harus dibuang,’’ tambah dia.
Sebaliknya, yang terpenting saat kejadian tersebut, pengendara harus fokus untuk keselamatan seluruh penumpang. Termasuk, saat menepi setelah kejadian, dengan memperhatikan arus kendaraan lain di jalur sebelah kiri.
‘’Jangan sekali-kali mengganti ban di jalur kanan, karena bisa membahayakan kendaraan anda berikut isinya, juga kendaraan lain,’’ tutur dia.
Setelah menepi sebelum mengganti roda yang rusak tersebut, ia juga menyarankan untuk memasang hazard terlebih dahulu. Dia melanjutkan, para pengendara juga harus melakukan pemeriksaan kaki-kaki dan suspensi saat membeli ban dan velg yang baru, hal itu untuk meminimalisasi risiko.
‘’Dikhawatirkan terjadi kerusakan,’’ jelasnya.
Sebelumnya, puluhan mobil pada Ahad (7/2) malam kemarin, mengalami pecah ban saat melintas di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 39+350 arah Jakarta.