Selasa 09 Feb 2021 15:32 WIB

7 Februari 2021 Jadi Tahun Baru di Mars

Saat ini menjadi tahun ke-36 di Mars atau Mars year 36.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Mars
Foto: NASA
Mars

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Beberapa hari lalu, tepatnya Ahad (7/2), Mars memulai awal tahun yang baru. Berbeda dengan Bumi, satu tahun di Planet Merah itu berlangsung selama 668 sol (hari di Mars) atau sama dengan 687 hari di planet manusia ini.

Setiap sol di Mars berlangsung sedikit lebih lama dari satu hari di Bumi. Planet Merah membutuhkan waktu hampir dua kali lebih lama untuk mengorbit Matahari dibanding Bumi, jika berada di sana, maka Anda akan merayakan ulang tahun setiap 23 bulan.

Baca Juga

Saat ini menjadi tahun ke-36 di Mars atau Mars year 36 berdasarkan perhitungan para ilmuwan. Mars Year 1 atau tahun pertama dimulai setelah badai debu yang signifikan terdeteksi pada 1956.

Dilansir Space, untuk menghitung berapa usia seorang manusia di Mars, Anda dapat membagi usia dengan 1,88. Namun, satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa pergi ke Planet Merah ini dan berada di sana tidak akan membuat Anda lebih muda.

Seperti di Bumi, Mars memiliki empat musim, dengan musim dingin yang lebih sejuk dan musim panas yang lebih hangat. Tahun Mars selalu dimulai dengan titik balik musim semi di belahan Bumi bagian utara, yang dimulai dengan musim gugur di belahan selatan Bumi.

Namun, tidak seperti Bumi, waktu atau durasi musim di Mars tak sama karena orbit Planet Merah mengelilingi Matahari berbentuk elips yang lebih ekstrem. Musim semi di belahan utara Mars menjadi yang terpanjang, yaitu berlangsung selama 194 sol.

Selain itu, Mars mengalami suhu yang jauh lebih ekstrem, dengan suhu rata-rata tahunan planet ini mencapai -76 derajat Fahrenheit atau -69 derajat celcius. Selama musim semi dan musim panas, di belahan selatan planet ini terdapat fenomena cuaca aneh yang dikenal sebagai Arsia Mons Elongated Cloud. Ini pada dasarnya adalah awan kristal es raksasa yang membentang sejauh 1.100 mil (1.800 kilometer) dan bertahan selama lebih dari 80 sol.

Karena orbit planet yang lebih elips, musim di Mars juga dapat membawa berbagai efek aneh. Sebagai contoh, selama musim semi dan musim panas di belahan selatan, Mars lebih dekat ke matahari dan bergerak lebih cepat.

Jarak yang lebih dekat dengan Matahari menghangatkan atmosfer Mars. Peningkatan suhu serta kecepatan planet yang berputar sangat dekat dengan Matahari memicu partikel di tanah Mars, yang dapat menyebabkan badai debu hebat yang menyapu dunia itu.

Pada 2019, pesawat ruang angkasa Opportunity NASA harus terhenti, setelah badai debu menutupi susunan surya pesawat, mencegah baterainya mengisi daya dan menyebabkan hilangnya kontak dengan tim misi di Bumi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement