REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Industri telekomunikasi pada 2021, kini menuju langkah yang lebih baik. Apalagi, peran pemerintah cukup terasa bagi pembangunan industri telekomunikasi.
Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jawa Barat Boris Syaifullah, target pemerintah pusat yang mengingkinkan zero blank spot di Tanah Air pada tahun 2022 akan segera tercapai.
Boris mengatakan, banyak pemberitaan di media massa mengenai susahnya jaringan internet di wilayah daerah yang terpencil membuat alur komunikasi dan publikasi terputus. Menurutnya, dengan adanya informasi dari media menjadikan masukan bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas jaringan internet di pelosok daerah.
"Apnatel dalam hal ini siap membantu pemerintah mewujudkan daerah terpencil mudah dalam mendapatkan jaringan internet," ujar Boris yang juga CEO BorSya grup, dalam siaran persnya, Selasa (10/2).
Menurut pria asal Kabupaten Sumbawa yang tinggal di Bandung ini, kolaborasi industri telekomunikasi dengan pelaku industri pers akan selalu terjalin dengan erat dan harmonis. "Di hari Pers yang jatuh tanggal 9 Februari ini, saya mewakili Apnatel mengucapkan selamat hari pers nasional, tetap menjadi partner yang terbaik dengan memberitakan hal-hal yang positif demi kemajuan perkembangan telekomunikasi di Indonesia," papar Boris.
Boris menilai, perkembangan media di tanah air sangat cepat pertumbuhnya. Karena, dulu hanya ada media cetak dan elektronik saja, sekarang sudah masuk media online serta digital dari berbagai macam platform.
Media pun, kata dia, mempunyai peran penting dalam memajukan industri telekomunikasi. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pun sangat baik, hal ini karena ada peran besar dari media juga.
"Teman-teman dari jurnalis baik itu cetak,online maupun TV berperan besar dalam perkembangan industri telekomunikasi di tanah air melalui beberapa tulisan serta pemberitaan yang selama ini menurut saya positif materinya," katanya.