Sabtu 13 Feb 2021 13:51 WIB

Mengapa Jumlah Tanggal di Bulan Februari Berbeda?

Februari merupakan bulan yang unik pada sistem penanggalan masehi.

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Kenapa Jumlah Tanggal di Bulan Februari Berbeda? | Suara Muhammadiyah
Kenapa Jumlah Tanggal di Bulan Februari Berbeda? | Suara Muhammadiyah

SUARA MUHAMMADIYAH -- Oleh Muhammad Rodham Robbina

Februari merupakan bulan yang unik pada sistem penanggalan masehi. Di bulan lain umumnya terdapat 30 atau 31 hari, sedangkan Februari hanya memiliki 28 hari atau terkadang 29 hari pada tahun yang kita sebut sebagai tahun kabisat. Jumlah hari pada bulan Februari yang tidak tetap mengakibatkan banyak orang yang hanya merasakan tanggal kelahirannya setiap 4 tahun sekali. Lantas kenapa Februari memiliki jumlah hari yang “nyeleneh” dibandingkan bulan lain? Mari kita kupas bersama.

Baca Juga

Pada awalnya sistem penanggalan masehi tidak seperti sekarang. Semuanya dimulai dari Romulus, raja pertama dari Roma. Pada saat itu sistem penanggalan tidak dimulai dari bulan januari, bahkan saat itu belum ada bulan januari. Sistem penanggalan dimulai dari bulan maret saat vernal equinox atau saat matahari lintasannya tepat berada di atas khatulistiwa.

Satu tahun pada masa raja Romulus hanya terdiri dari 304 hari dan hanya ada 10 bulan (Martius, Aprilis, Maius, Iunius, Quintilis, Sextilis, September, Oktober, November, Desember). Ini sejalan dengan alasan dari penamaan beberapa bulan, seperti desember yang berasal dari kata deka, yang berarti sepuluh, atau oktober yang berasal dari kata octa yang juga berarti delapan. Ada empat bulan yang terdiri dari 31 hari yaitu Martius, Maius, Quintilis, dan October, sedangkan sisanya terdiri dari 30 hari.

Lalu reformasi sistem penanggalan dilakukan oleh Numa, raja kedua dari Roma. Numa menambahkan 2 bulan baru kepada sistem penanggalan, yaitu Ianuarius (Januari) bulan ke-11 dan Februarius (Februari) bulan ke-12. Pada awalnya Numa menetapkan baik Januari atau Februari sama-sama 28 hari dan menurunkan bulan yang jumlah harinya 30 menjadi 29 sehingga jumlah total hari dalam setahun menjadi 354 hari.

Akan tetapi angka genap saat itu dianggap bukan angka keberuntungan sehingga Numa menambahkan hari pada bulan Januari menjadi 29 hari yang menjadikan jumlah hari dalam setahun menjadi ganjil, yaitu 355 hari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement