REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lini fesyen Fenty dipastikan tiarap karena pandemi Covid-19. Label yang dikembangkan Rihanna dan LVMH, induk perusahaan Louis Vuitton, resmi menutup Fenty melalui pengumuman yang disampaikan pada Rabu (10/2).
Kabar tersebut cukup mengejutkan, sebab usia Fenty belum genap dua tahun. Meski analis fesyen BBC sudah memperkirakan hal tersebut, karena harga fesyen Fenty dianggap terlalu mahal untuk sebagian besar basis penggemar Rihanna.
Dalam sebuah pernyataan, LVMH mengatakan bahwa lini fesyen Fenty akan ditutup hingga kondisi keuangan membaik. LVMH juga menyebut bahwa saat ini investasi dialihkan ke saham Savage X Fenty, lini pakaian dalam Rihanna.
Meski lini fesyennya tiarap karena pandemi, namun lini kosmetik Rihanna dengan nama serupa yakni Fenty Beauty and Fenty Skin dikabarkan masih tetap berlanjut.
Rihanna mencatatkan sejarah baru sebagai wanita kulit berwarna pertama yang meluncurkan lini fesyen dengan merek LVMH, ketika Fenty pertama kali diluncurkan pada musim semi 2019.
Namun tampaknya perkembangan bisnis Fenty tidak terlalu signifikan. Itu terlihat dari minimnya koleksi baju yang diluncurkan oleh brand tersebut.
Tentang hal itu, pelantun "Umbrella" tersebut sempat mengatakan bahwa ia disibukkan dengan membuat materi lagu baru, sehingga tidak punya banyak waktu untuk Fenty. Rihanna terakhir kali merilis album pada 2016 bertajuk "Anti".
"Di tahun 2021, tidak banyak yang tahu akan ada batasan semacam apa. Tapi kreativitas bermusik ada dalam kendaliku dan aku ingin membawa musik ke tingkat yang berbeda," kata Rihanna beberapa waktu lalu seperti dilansir dari NME pada Kamis (11/2).