Rabu 17 Feb 2021 00:35 WIB

Gadis 17 Tahun di London Idap Rapunzel Syndrome, Apa Itu?

Seorang gadis berusia 17 tahun didiagnosis mengidap 'Rapunzel Syndrome'.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nora Azizah
Seorang gadis berusia 17 tahun didiagnosis mengidap 'Rapunzel Syndrome' (Foto: ilustrasi)
Foto: science alert
Seorang gadis berusia 17 tahun didiagnosis mengidap 'Rapunzel Syndrome' (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang gadis berusia 17 tahun didiagnosis mengidap Rapunzel Syndrome. Dia mengeluh sering merasa mual, terdapat memar pada wajah dan kulit kepalanya dan merasa aneh pada perut bagian atasnya, membuatnya pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Dia mengaku mengalami sakit perut berulang dan semakin memburuk selama lima bulan terakhir.

Dilansir dari mashable, Selasa 916/2), dokter mengatakan bahwa perut buncit sang gadis tidak normal karena mengandung massa yang cukup besar dan menyebabkan luka di dinding perut. Setelah diperiksa lebih jauh, ditemukan bahwa massa tersebut berasal dari bola rambut raksasa (trichobezoar) yang secara bertahap tumbuh di dalam perut si gadis.

Baca Juga

Rambut ini membentuk kondisi yang dikenal sebagai Rapunzel Syndrome (Sindrom Rapunzel). Akhirnya dia harus menjalani operasi pada sistem pencernaannya untuk mengambil bola rambut raksasa yang telah membuat lubang di dinding perutnya.

Kasus Sindrom Rapunzel sebagian besar didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda berusia 13 hingga 20 tahun. Sindrom ini dinamai sesuai karakter utama dongeng Brothers Grimm tentang gadis bernama Rapunzel yang terkenal dengan rambutnya yang sangat panjang.

Menurut para ahli, kondisi ini disebabkan oleh gangguan mental yang dikenal sebagai trichophagia, di mana penderita cenderung secara kompulsif mengonsumsi rambutnya sendiri. Hal itu dilakukan setelah mencabut rambutnya secara berlebihan dari kulit kepala, alis, dan bagian tubuh lainnya, juga dianggap sebagai gangguan mental yang dikenal sebagai trikotilomania.

Mengonsumsi banyak rambut dapat menyebabkan masalah parah di dalam dan sekitar sistem pencernaan termasuk infeksi, penyumbatan usus, dan bahkan kematian. Akan tetapi, untungnya gadis itu, dapat ditangani sebelum keadaannya memburuk. Setelah operasi, dia dirawat di unit perawatan intensif (ICU), dan diberi makan melalui selang yang dimasukkan ke jalur usus kecilnya sementara perutnya menjalani penyembuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement