Rabu 17 Feb 2021 00:55 WIB

Dokter Ingatkan Tetap Pakai Masker Saat Olahraga Lari

Masker boleh dibuka sesekali saat di lokasi sepi dari kerumunan.

Dokter mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat olahraga lari (Foto: ilustrasi)
Foto: PxHere
Dokter mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat olahraga lari (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dokter spesialis penyakit dalam dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Purwokerto, dr Andreas, SpPD, mengingatkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat olahraga lari. Hal ini guna mengurangi risiko penularan COVID-19.

"Saat melakukan olahraga lari, wajib menggunakan masker, bisa sesekali buka masker saat di lingkungan yang sepi dan tidak ada orang atau tidak ada kerumunan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (16/2).

Baca Juga

Dia menegaskan bahwa agar masyarakat dapat tetap nyaman menggunakan masker saat melakukan olahraga, maka intensitas lari bisa diturunkan. Dia juga mengatakan bahwa olahraga merupakan kegiatan positif yang dapat dilakukan di tengah pandemi guna menjaga daya tahan tubuh.

"Agar masker tidak mengganggu kegiatan lari, maka cukup slow jogging atau easy rundengan intensitas rendah dan sedang saja, dalam durasi sekitar 30 hingga 60 menit per sesi," katanya.

"Olahraga lari baik sekali untuk menjaga kesehatan, meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh, namun untuk mendapatkan hasil yang baik dari olahraga, seperti lari, maka cukup dilakukan dengan intensitas moderate atau sedang," tambahnya.

Dia menambahkan, selain perlu tetap menerapkan protokol kesehatan, masyarakat yang melakukan olahraga, seperti lari, juga harus tetap memperhatikan asupan nutrisi yang adekuat dan hidrasi cairan selama dan pascaolahraga. Dia juga menjelaskan bahwa saat melakukan olahraga lari, maka masker boleh sesekali dibuka saat lingkungan sekitar dalam kondisi yang sepi.

"Masker bisa diturunkan atau dibuka sebentar saat lingkungan sepi atau tidak ada orang dalam radius jarak dua meter, bila lari di jalan raya bisa dilakukan pada arah berlawanan di sisi jalan, jadi kita tahu kendaraan dari arah berlawanan, sehingga kita bisa atur kapan harus bermasker dan kapan bisa diturunkan sesaat dengan aman," katanya.

Dia menambahkan bila masyarakat paham apa esensi dari protokol kesehatan maka akan timbul kesadaran dan rasa disiplin untuk menjadikannya sebagai gaya hidup. Sosialisasi, kata dia, juga perlu dilakukan secara berkesinambungan agar masyarakat dapat mengingat dengan baik poin-poin dari protokol kesehatan.

"Masyarakat harus paham dengan baik apa itu protokol kesehatan serta bagaimana akibat yang mungkin ditimbulkan bila tidak disiplin. Misalkan bila tidak memakai masker maka dikhawatirkan bisa membahayakan dirinya atau orang lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement