REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform media sosial Parler yang diblokir setelah kerusuhan di Amerika Serikat pada Januari lalu, kembali mengudara. Kini, Parler bahkan memiliki pimpinan baru untuk sementara.
Dikutip dari Reuters, Rabu (17/2), platform tersebut diluncurkan kembali menggunakan teknologi yang berkelanjutan dan independen. Meski pun sudah diluncurkan kembali, situs Parler masih belum bisa dibuka oleh sejumlah pengguna dan aplikasinya masih belum tersedia di Apple App Store maupun Google Play Store.
Parler tidak bisa diakses tidak lama setelah kerusuhan di Capitol pada 6 Januari lalu. Apple dan Google menarik aplikasi tersebut dari pasar aplikasi mereka, sementara web hosting milik Amazon memblokir situs tersebut karena mempromosikan kekerasan. Parler melalui keterangan resmi juga mengumumkan sudah menunjuk Mark Meckler sebagai CEO sementara, menggantikan John Matze yang dipecat dewan direksi.
"Parler dijalankan oleh tim berpengalaman dan tetap ada," kata Meckler.
Mark Meckler sebelumnya mendirikan grup Tea Party Patriots pada 2009. Media sosial Parler banyak digunakan pendukung mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Mereka akan akan membuka akses ke pengguna mereka pada pekan pertama setelah diluncurkan dan membuka registrasi untuk pengguna baru di minggu mendatang. Parler menyebut mereka menggunakan jasa dari "perusahaan teknologi besar" kali ini, diduga CloudRoute LLC.