REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat ruang angkasa (rover) Perseverance dari Badan Antariksa Amerika (NASA) siap mendarat di Mars. Diperkirakan rover mendarat pada Kamis (18/2) besok di Kawah Jezero, sebuah delta kuno di permukaan Planet Merah itu.
Perseverance akan menjelajahi medan Mars dan melakukan sejumlah penyelidikan sains. Pesawat ini akan mengumpulkan sampel, menyebarkan helikopter pertama ke luar Bumi dan mencari tanda-tanda kehidupan pura di planet itu.
“Perseverance bekerja dengan sempurna,” ujar Jennifer Trosper, wakil manajer untuk proyek Perseverance di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, dilansir Space, Rabu (17/2).
Saat ini Perseverance tengah fokus dan siap untuk mendarat. Sebelum pendaratan, tim NASA mengirimkan perintah pada pesawat ruang angkasa untuk entri, penurunan, dan urutan pendaratan yang dikenal sebagai EDL.
Perseverance luar angkasa akan memasuki fase EDL resmi pada Kamis (17/2). EDL, fase terpendek namun paling intens dari keseluruhan misi, juga dikenal sebagai ‘teror tujuh menit’.
Selama fase tujuh menit tersebut, pesawat ruang angkasa harus melambat dari hampir 12.500 mil per jam (20.000 kilometer per jam) menjadi nol mil per jam (0 km per jam) untuk mendarat di Mars. Trosper mengatakan tim NASA telah melakukan pekerjaan dengan baik meski tak ada jaminan kesuksesan penuh dari misi di planet itu.
“Baik itu di Planet Merah, atau di tempat kita berdiri masing-masing, sains dapat menyatukan kita dan menciptakan solusi untuk tantangan yang tampaknya mustahil," jelas Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi sains NASA.
Rover Perseverance dilaporkan telah semakin dekat dengan Mars, yaitu sekitar 125 juta mil atau 201 juta kilometer jauhnya dari Bumi dan kuren dari 370.000 mil atau 595.000 kilometer dari Mars.