Kamis 18 Feb 2021 16:38 WIB

Kiprah Alumnus JISc Mewarnai Dunia dengan Prestasi

JISc ingin melahirkan pemimpin masa depan yang punya wawasan internasional

Jakarta Islamic School (JISc) adalah sekolah Islam internasional yang telah meluluskan para alumnus yang berkualitas.
Foto: JISc
Jakarta Islamic School (JISc) adalah sekolah Islam internasional yang telah meluluskan para alumnus yang berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Islamic School (JISc) adalah sekolah Islam internasional yang telah meluluskan para alumnus yang berkualitas. Kiprah para alumnus JISc mewarnai dunia dengan ilmu dan prestasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Para alumnus JISc diterima di berbagai universitas ternama, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Setidaknya, para alumnus JISc tersebar di 20 universitas di dalam negeri, seperti Universitas Indonesia, ITB, UGM, Unpad, IPB, ITS, Unbraw, Unsoed, UNS, Universitas Negeri Padang, UNJ, Unair, Unhas, Undip, USU Medan, AKAMIGAS, Nurtanio, UPN Jakarta, Poltek Negeri Jakarta, dan IKJ.

Selain di dalam negeri, kiprah para alumnus JISc juga tercatat di beberapa universitas di luar negeri, yaitu di Amerika Serikat (AS), Inggris (London), Jerman, Belanda, Polandia, Prancis, Yordania, Turki, Madinah, Malaysia, Australia, China, dan Singapura, Jepang.

Beberapa alumnus JISc yang tercatat sebagai mahasiswa berprestasi dan berkarier di luar negeri, antara lain Irfan (Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Berlin, Jerman), Ismail (Sekolah Pilot di Royal Aero Club of Western, Australia), Mustafa Ferhad (kuliah di University of Huddersfield, UK), Ismail Shodiq (penerima beasiswa kuliah di Madinah University, Saudi Arabia), Difta (Universitas Orlando, USA), Zacharia (Hafizh 30 juz, penerima beasiswa sekolah di Turki dari tingkat SMA), dan Nabila (Reporter di VOA Washington D.C.).

Ada juga Syifa Sakinah (Curtin University with double major ), Salma Salimah (S1 di Turki, penerima beasiswa di Polandia), Hazhem (kuliah di Paris, Perancis), Ulfah Zahidah (kuliah di Jerman), Jilly Rose Verana (Belanda), Kemal Ash Shiddiq (S1 dan S2 di UK), M. Fikri dan M. Daffa (kuliah di Asia Pacific University/APU, Jepang), Sarah Imtihan Basalim (Universitas Malaya, Malaysia, sekarang menjadi Sekretaris PPI Malaysia) dan Zahra Alika Salsabila alumnus Teknik Kimia Internasional UI (jalur undangan), bekerja di L'oreal Paris International.

photo
Jakarta Islamic School (JISc) adalah sekolah Islam internasional yang telah meluluskan para alumnus yang berkualitas. - (JISc)

Selain dalam bidang akademik, alumnus JISc juga menorehkan prestasi di berbagai bidang. Sebut saja Fathan Zuhair, FE Manajemen Unpad yang menjadi Delegasi Unpad di Harvard MUN, ia juga seorang pebisnis yang memiliki gerai nitrogen di 40 SPBU. Selain itu, ada pula Bagus Samhan, seorang pebisnis dan juga pemilik restoran Shabu halal terbesar di Bandung, Royal Kashimura. Lalu, ada M. Fauzul Akbar, alumnus JIBBS 2014, Komisaris Utama RSU Syifa Medika, Banjarbaru, Kalsel.

Nama-nama berikut juga alumnus JISc yang tak kalah membanggakan. Diantaranya Mentari Kusumo Wardhani, alumnus FE Akt UGM International, kini bekerja di PT Garuda Indonesia. Tsara Afifa, alumnus IDS Jakarta, tim kreatif MNCTV.  Tsuraya Aisya, alumnus IDS, tim kreatif PT Unilever.

Dr. Jihan Nadhila, alumnus FK UGM International, Aufa Ahda, alumnus FE UI, dan Ramadhan Bentar, alumnus AKAMIGAS, yang kini bekerja di PT Pertamina.

Ahmad Faiq Rahman, STEI ITB, diterima di perusahaan bonafid sebelum lulus kuliah. Shidqi Hanafiah, alumnus Teknik Mesin UI, persiapan untuk S2. drg. Nadya Raudillah, wisudawati terbaik YARSI 2019.

Anindya Asri, cabin crew Atlanta Air. Faradina Attajihan FSRD ITB Dinda Fitriani FSRD ITB, Danisha Azzahra FSRD ITB (Masuk tanpa test) dan Riva Mahfuzhah Fakultas Hukum UI.

Muzdalifah Ferhad Psikologi Internasional UI (Double Degree dan sedang menyelesaikan double degree di Australia), M. Risyad Hanafiah FKG UI, Adinda Nurul Huda Fak. Kedokteran UIN, Nabila Faizha Fakultas Kedokteran UIN, Azalea Lintang Fak Hukum UI (Jalur undangan), dan Zenia Rani Karida SBM Internasional ITB.

Sesuai visinya, JISc ingin melahirkan pemimpin masa depan yang mempunyai visi dan misi wawasan internasional. Memiliki keyakinan atas prinsip-prinsip dan akhlak Islami, serta tetap memelihara jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Dalam mengimplementasikan visinya, JISc menerapkan tiga kurikulum dalam proses pembelajarannya. Kurikulum nasional yang dikolaborasikan metode pengajaran dan pembelajarannya oleh Founder JISc. Kemudian, kurikulum internasional yang diadaptasi dari metode pembelajaran dari Malaysia, Australia, Singapura, Inggris, dan China. Pembelajaran di JISc juga diperkaya dengan kurikulum Islami yang nilai-nilainya diterapkan dalam setiap pelajaran.

Dengan tiga kurikulum tersebut, JISc berharap dapat melahirkan pemimpin dunia yang berwawasan internasional, memiliki karakter Islami, serta mempertahankan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement