REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sukses melewati tahun 2020 di Eropa dengan kembali menghasilkan laba, Ford menggeber pengembangan mobil listriknya di kawasan itu. Ford menginvestasikan 1 miliar dolar atau sekira Rp 14 triliun di fasilitas perakitannya di Cologne, Jerman.
Ford berkomitmen bahwa pada pertengahan 2026, seluruh kendaraan penumpang Ford di Eropa akan menggunakan powertrain ramah lingkungan, bertenaga listrik sepenuhnya dan plug-in hybrid, sebelum seluruhnya bertenaga listrik penuh pada 2030.
Demikian pula seluruh kendaraan komersial Ford kisaran akan menjadi nol-emisi, all-electric atau plug-in hybrid, pada tahun 2024. Dua pertiga dari penjualan kendaraan komersial Ford diharapkan menjadi all-electric atau plug-in hybrid pada tahun 2030.
"Kami berhasil merestrukturisasi Ford Eropa dan kembali ke profitabilitas pada kuartal keempat tahun 2020. Sekarang kami memasuki masa depan yang serba listrik di Eropa dengan kendaraan baru yang ekspresif dan pengalaman pelanggan yang terhubung dengan kelas dunia,” kata Stuart Rowley, presiden Ford Eropa, dikutip Jumat.
"Kami berharap dapat melanjutkan momentum kuat kami tahun ini di Eropa dan tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target margin EBIT (laba sebelum pajak) enam persen sebagai bagian dari rencana Ford untuk mengubah operasi otomotif global kami."
Pada tahun 2020, Ford mengklaim mencapai tahun keenam berturut-turut sebagai merek penjualan kendaraan komersial terkemuka di Eropa.
Pertumbuhan bisnis kendaraan komersial Ford yang kuat adalah kunci profitabilitasnya di Eropa. Selain itu juga didukung oleh produk dan layanan baru, bekerja dengan jaringan luas mitra konverter kendaraan komersial, dengan aliansi strategis Ford dengan Volkswagen dan usaha patungan Ford Otosan.