REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- WhatsApp membagikan informasi tentang pembaruan ketentuan layanan dan kebijakan privasi. Head of WhatsApp Will Cathcart berupaya meluruskan informasi yang simpang siur mengenai WhatsApp.
Dia mengatakan, WhatApp sedang mengembangkan cara-cara baru untuk chat dengan atau berbelanja dari bisnis di WhatsApp yang sepenuhnya bersifat opsional. Dia menekankan, pesan pribadi akan selalu terenkripsi secara end-to-end. WhatsApp tidak dapat membaca pesan atau mendengarkan panggilan pengguna.
"Paling penting untuk diketahui, kami tidak membaca pesan Anda atau mendengarkan telepon Anda. Hal ini karena kami menggunakan teknologi bernama enkripsi end to end dan ini tidak akan berubah," ucap dia.
Pembaruan WhatsApp akan memperjelas cara kerja perpesanan bisnis dan fitur-fitur bisnis di WhatsApp. Misalnya, opsi bagi bisnis untuk memasang tombol di laman toko Facebook-nya yang bisa menghubungkan konsumennya untuk mengirim pesan ke bisnis tersebut di WhatsApp.
Ataupun, opsi penggunaan third-party hosting untuk WhatsApp Business API. WhatsApp menekankan pembaruan kebijakan ini tidak memengaruhi privasi pesan pribadi dengan teman dan keluarga.
Dia menekankan pembaruan ini tidak memperluas kemampuan WhatsApp untuk berbagi data dengan Facebook.
"Kami meminta pengguna untuk meninjau kebijakan privasi kami dalam beberapa minggu ke depan tanpa harus terburu-buru. Kami memiliki banyak informasi di web dan aplikasi dan kami siap untuk menjawab pertanyaan Anda," ucap dia.
WhatsApp mulai menggunakan fitur Status untuk menginformasikan informasi terbaru secara langsung dari dalam WhatsApp. Selanjutnya, WhatsApp akan menyampaikan pesan di atas chat untuk menyampaikan informasi kepada pengguna.