Jumat 19 Feb 2021 22:23 WIB

Menko Muhadjir Tinjau Inovasi Penanganan Covid-19 UNS

Menko Muhadjir puji karya dosen-dosen UNS untuk penanganan Covid-19

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau inovasi yang diciptakan oleh dosen dan peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk penanganan pasien Covid-19, di Rumah Sakit UNS, Jumat (19/2).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menko PMK Muhadjir Effendy meninjau inovasi yang diciptakan oleh dosen dan peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk penanganan pasien Covid-19, di Rumah Sakit UNS, Jumat (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meninjau inovasi yang diciptakan oleh dosen dan peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk penanganan pasien Covid-19, di Rumah Sakit UNS, Jumat (19/2).

Produk kesehatan dan inovasi yang ditinjau oleh Muhadjir antara lain, KUR-CO Smart (Curcumin dan VCO), KURKUM-Pro (Curcumin dan Gingerol), Terapi Plasma Pheresis, Ventilator ICU, Ventilator Ambubag, Suns Proque, Kit Konverso Elektrik, dan High Flow Nasal Cannula.

Muhadjir menyatakan apresiasi terhadap temuan-temuan dari dosen UNS tersebut. Dia menilai, temuan-temuan itu sebagai karya yang monumental. "Artinya, UNS telah betul-betul berhasil mengambil segi positif dari wabah Covid-19 yang melanda," kata Muhadjir seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (19/2).

Saat melakukan peninjauan, Muhadjir juga mencoba Kit Konverso Elektrik. Inovasi tersebut berupa kursi roda elektrik dengan setir multiguna yang merupakan karya dari Program Studi (Prodi) D-3 Teknik Mesin Sekolah Vokasi (SV) UNS.

"Kursi roda elektronik sudah saya coba dan sangat nyaman. Saya sarankan pakai aki di pasar sehingga mudah diganti kalau dikirim ke daerah-daerah," ujar Muhadjir.

Selanjutnya, Muhadjir juga meminta agar UNS mendaftarkan hak paten atas produk herbal KUR-CO Smart dan KURKUM-Pro.

"Untuk curcuma tinggal memasarkan dan jangan lupa ini berkaitan dengan hak paten jadi betul-betul dijaga jangan sampai kerja keras dari teman-teman dosen di UNS hilang begitu saja," tambahnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement