REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- SMA Bosowa Bina Insani Bogor rutin setiap tahun menyelenggarakan pembekalan siswa Kelas XII. Sekolah berupaya menyiapkan siswanya siap untuk menghadapi berbagai kegiatan penting di akhir pembelajarannya di SMA dan juga membekali siswa tentang pentingnya mempersiapkan masa depan.
Sebanyak 72 siswa kelas XII SMA Bosowa Bina Insani hadir di acara yang bertema “Mulai Menata, Mengejar Cita-cita”. Kegiatan itu diadakan tanggal 17-19 Februari 2021.
Siaran pers Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) yang diterima Republika.co.id, Sabtu (20/2) menyebutkan, selama tiga hari siswa dibekali ilmu dan pencerahan dari narasumber dan motivator yang inspiratif. Antusiasme dan interaksi siswa tidak terhalang meski kegiatan diadakan secara daring melalui zoom meeting.
Hari pertama narasumber yang hadir adalah Wakil Direktur Pengembangan Akademik Sekolah Bosowa, Eko Ariyanto dan empat orang alumni SMA Bina Insani. Hari kedua, diisi Tryout USBK (ujian sekolah berbasis computer) sebagai evaluasi kemampuan diri dan hari ketiga menghadirkan narasumber internal mengenai US, UTBK dan penentuan berbagai hal yang dipertimbangkan dalam memilih perguruan tinggi dari Kurikulum dan BK SMA.
Eko Ariyanto berbagi pengalaman hidup dan wejangan-wejangan yang memperkuat semangat siswa untuk terus melakukan hal terbaik untuk dirinya agar sukses di masa depan. “Hal yang paling utama dalam kehidupan saya selama ini adalah memiliki target. Saya memiliki prestasi setiap tahunnya, memiliki kebiasaan baik dan terpenting adalah hal-hal yang kita senangi, kita tekuni,” ujarnya.
Eko Ariyanto menekankan bahwa inspirasi bisa dari mana saja. Bahkan dirinya mendapatkan inspirasi terbesar dalam hidupnya dari sebuah film. Kata “The World is not Enough” memiliki arti besar dalam dirinya, “ Kita harus lakukan breaktrough. Sebuah terobosan untuk menghilangkan kesulitan, kesusahan, kendala atau masalah. Jadikan semua itu sebagai tantangan dan peluang. Karena dua-duanya bersandingan. Jadikan benchmarking kita,” paparnya.
Hal penting lainnya, kata Eko, adalah perubahan mindset. “Tanamkan dalam diri, bahwa kita harus memiliki keahlian yang tidak tergantikan orang lain atau mesin agar diri kita tetap bisa bersaing. Dalam dunia yang saat ini terhubung dengan teknologi, sehingga tidak kesulitan untuk mobilitas dan semakin kuatnya penelitian dan pengaruh teknologi, cara kita untuk bertahan dan bisa bersaing adalah memiliki semangat perubahan,” tuturnya.
Untuk itu, kata dia, tingkatkan upaya. Lakukan lompatan tinggi. Awali lari kencang, lompatlah sekuat tenaga dan dorong dengan semangat. “Maka Anda akan mencapai kesuksesan Anda. Saatnya gaspool sekarang,” tambah Eko.
Penentunya, kata Eko, adalah memiliki semangat dari dalam diri. “Berani memilih tantangan, memiliki target, menyiapkan masa depan, yakini kendali ada dalam diri masing-masing dan mulai berkarya serta asah kompetensi Anda agar Anda menjadi orang yang berharga. Bacalah untuk mencari tahu dan faham, latihlah diri untuk menjadi ahli dan perform dengan baik, sehingga menjadi perilaku yang menguntungkan dan akhirnya terbiasa,” pungkas Eko.
Alumni SMA Bina Insani yang dihadirkan adalah Abdul Madjiid Al-Wahab yang berbagi tentang pengalaman berharganya mulai dari saat persiapan SNMPTN, daftar PTN dan kelengahan diri saat UTBK yang membawa dirinya untuk kuliah di Manajemen, Universitas Gunadarma. Dan saat ini memutuskan keluar dan fokus mengejar UTBK 2021. Selain Majiid, juga diundang M.Darrel Tristan Budiroso, mahasiswa Teknik Komputer UI, Nida Laila Farhana, mahasiswi Agribisnis IPB, dan Aulia Fatihah Intisyar Mawaddah, mahasiswa FKG UI KKI.
Bukan hanya itu, peserta pembekalan diperkuat tekadnya untuk selalu memberikan yang terbaik melalui pemilihan ketua Angkatan 24 “Veinticuatro” dan perumusan tekad Angkatan 24. “Kami bertekad selalu bekerja keras dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas hidup, selalu berusaha mengharumkan nama sekolah dan angkatan 24, jujur mengakui kesalahan dan berani untuk memperbaikinya”, ungkap Muhammad Naufal Pramudito, ketua Angkatan 24 terpilih.
Aris Setyawan, seorang motivator profesional dan juga penulis buku motivasi hadir di kegiatan ini. Ia berbagi tentang hal-hal penting dalam character building. Dengan menantang siswa menjawab berbagai pertanyaan, Aris mengingatkan kepada siswa untuk memiliki golden character yaitu sosok seseorang yang berpengetahuan, berwawasan luas, berani berpendapat dan memunculkan potensi diri.
Acara ditutup oleh Dedi Supriyadi, kepala SMA Bina Insani. ”Gantungkan cita-citamu setinggi langit dan senantiasa meningkatkan kualitas diri,” demikian pesannya kepada siswa kelas XII SMA Bosowa Bina Insani.