REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai, sekolah tatap muka pada Juli 2021 bisa menjadi langkah yang baik. Sekjen FSGI, Heru Purnomo mengatakan, saat ini, tugas sekolah untuk mempersiapkan infrastruktur kesehatan baik secara fisik ataupun psikis.
Menurut Heru, ketika sekolah tatap muka berlangsung tentunya akan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini harus dikomunikasikan oleh sekolah kepada orang tua dan siswa.
"Dalam rangka adaptasi untuk kenormalan baru dalam pembelajaran tatap muka ini, tentunya harus dikomunikasikan. Artinya, kepala sekolah menyampaikan ke gurunya, gurunya menyampaikan ke siswanya kemudian ke orang tua siswa. Begitu juga kepala sekolah berkomunikasi pada orang tua sehingga ada sinergi," kata Heru, dihubungi Republika, Rabu (24/2).
Heru menegaskan, penting bagi guru, siswa, dan orang tua atau wali siswa untuk memiliki pemahaman yang sama soal kenormalan baru di sekolah. Walaupun pembelajaran tatap muka dilakukan, situasinya tidak akan sama seperti sebelum masa pandemi.
"Tidak hanya didorong, tapi perlu disosialisasikan. Disosialisasikan antara kepala sekolah dan guru, dan kepala sekolah dan orang tua. Untuk membangun komunikasi dalam sosialisasi persiapan pelaksanaan PTM di tahun ajaran baru nanti," kata dia lagi.