REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Tani Center Institut Pertanian Bogor (IPB) University menggelar kegiatan pelatihan menulis siaran pers. Sebagai pengisi materi dalam kegiatan ini adalah jurnalis Republika sekaligus penulis buku Public Relations (PR) Crisis, Mohammad Akbar. “Menulis siaran pers itu sama seperti menulis berita. Dalam menulis berita harus singkat, padat, dan jelas,” kata Akbar dalam acara Pelatihan Penulisan Siaran Pers yang digelar secara virtual melalui aplikasi zoom di Bogor, Rabu (24/2).
Akbar menjelaskan, dalam menulis siaran pers itu ada unsur penting yaitu informasi yang aktual, faktual, penting, dan menarik. Ia juga menambahkan, semakin cepat suatu siaran pers dirilis, maka nilai aktualitas berita tersebut semakin tinggi karena akan meningkatkan news value.
“Lalu, hindari hal-hal yang tidak bisa diverifikasi. Informasi yang disampaikan dalam siaran pers harus menyangkut kepentingan umum dan memiliki tujuan yang jelas,” ujar alumnus IPB University ini dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Lebih lanjut Akbar mengatakan dalam membuat materi siaran pers ini sebaiknya menggunakan metode penulisan piramida terbalik. Dalam hal ini, kata dia, semua informasi penting harus diletakkan pada paragraf atas yang didalamnya terkandung informasi yang memuat unsur 5W+1H.