Jumat 26 Feb 2021 20:33 WIB

Peneliti Hidupkan dan Matikan Fungsi DNA Pakai Cahaya

Tim melakukan rekayasa protein sehingga bisa mengatur fungsi DNA.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
DNA (ilustrasi)
DNA (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – DNA adalah bahan penyusun kehidupan yang paling dasar. Semua informasi genetik yang dibutuhkan organisme untuk berfungsi, tumbuh, dan berkembang biak disimpan di dalam DNA. 

Ahli biokimia Universitas Münster telah mengembangkan strategi baru untuk mengontrol fungsi biologis DNA menggunakan cahaya. Penelitian ini memungkinkan para peneliti untuk meningkatkan pemahaman mereka dari berbagai proses yang terjadi di dalam sel.

Baca Juga

Tim dipimpin oleh Profesor Andrea Rentmeister dari Institut Biokimia di Universitas Münster. Mereka menggunakan sesuatu yang dikenal sebagai reaksi kaskade enzimatik untuk memahami dan melacak fungsi DNA. 

Dengan mengurutkan langkah-langkah reaksi yang berurutan menggunakan enzim yang berbeda, tim dapat mentransfer kelompok "photocaging". Kelompok tersebut bisa dihilangkan dengan menyinari mereka dengan cahaya.

Pekerjaan itu memungkinkan para peneliti untuk mentransfer residu atau modifikasi besar, termasuk kelompok photocaging. Tim memanfaatkan rekayasa protein untuk merekayasa satu enzim dalam kaskade sehingga memungkinkan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi DNA menggunakan cahaya. 

Dengan memanfaatkan desain protein memungkinkan tim untuk memperluas spektrum substrat enzim atau dikenal methionine adenosyltransferases (MATs).

Dilansir Slashgear, Senin (4/1), Rentmeister mengatakan kombinasi MAT dengan enzim lain memiliki potensi untuk aplikasi seluler di masa depan. Para ilmuwan juga mencatat penelitian tersebut merupakan langkah penting dalam menerapkan bahan non-alami untuk enzim lain yang digunakan dalam studi epigenetik.

Penelitian sebelumnya dapat menunjukkan bahwa residu kecil yang merupakan modifikasi kecil pada hal-hal seperti kelompok metil dapat ditransfer dengan sangat selektif ke DNA, RNA, atau protein. Penelitian baru merupakan perluasan yang penting dari penelitian sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement