REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali berusaha meningkatkan literasi di desa-desa. Kali ini agenda tersebut dilaksanakan di Desa Kejapanan, Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).
UMM bersama pemerintah desa Kejapanan menggelar kegiatan "Kejapanan Membaca dan Nonton Film (KANCANOFI)" pada Kamis (25/3). Agenda KANCANOFI dimulai dengan program English for Young Learner (EYL) untuk anak-anak di sore hari. Kemudian dilanjutkan dengan menonton film Dua Ulama pada malam hari.
Koordinator Asisten Rektor UMM, Profesor Sujono menyapa warga Kejapanan dalam jaringan Zoom. Ia mengatakan, inisiasi agenda ini sangat positif sehingga kegiatan literasi di masa pandemi harus terus ditingkatkan.
”Literasi harus tetap berjalan dan tidak boleh mati walaupun di tengah pandemi. Begitu juga dengan aktivitas nonton bersama Dua Ulama seperti ini juga menjadi bagian penting gerakan literasi," kata Sujono.
Kepala Desa Kejapanan Randi Saputra menekankan bahwa ini merupakan program pertamanya pada 2021. Ia berharap, minat baca dan pengetahuan anak-anak di Desa Kejapanan bisa meningkat. Kegiatan ini juga bisa sebagai trauma healing anak-anak yang keluarganya atau tetangga mereka harus isolasi mandiri karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Pada rangkaian agenda ini, terdapat lima organisasi masyarakat yang diapresiasi sebagai Duta Perubahan Perilaku. Mereka dianggap telah menjadi garda terdepan untuk selalu melakukan sosialisasi. Kemudian juga turut membantu pencegahan Covid-19 di wilayah masing-masing.
Adapun lima Duta Perubahan Perilaku tersebut antara lain Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Gempol dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gempol. Kemudian Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Gempol dan Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Gempol. Terakhir, yakni Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Gempol.
Ketua Tanfidziyah MWC NU, Khozin sangat mengpreasiasi penghargaan ini. Ia tidak menyangka akan ada penghargaan seperti ini. "Mudah-mudahan ini merupakan awal dari kebersamaan NU dan Muhammadiyah untuk membangun desa Kejapanan yang lebih kompak, harmonis dan bersatu," ucapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Sabtu (27/2).