Ahad 28 Feb 2021 08:35 WIB

Studi: Risiko Sakit Jantung Naik Bila tak Olahraga

Studi sebut risiko sakit jantung bisa naik dua kali lipat bila tidak olahraga.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Studi sebut risiko sakit jantung bisa naik dua kali lipat bila tidak olahraga.
Foto: www.freepik.com.
Studi sebut risiko sakit jantung bisa naik dua kali lipat bila tidak olahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berolahraga secara teratur memberikan banyak manfaat pada tubuh kita. Organ-organ tubuh kita, termasuk jantung pun akan lebih sehat dengan berolahraga teratur. 

Para peneliti di John Hopkins Medical Center menemukan sebuah studi. Mereka menemukan, bergerak lebih banyak menurunkan tekanan darah, di mana tekanan darah merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. 

Baca Juga

Berolahraga, kata peneliti, juga membantu menurunkan berat badan yang pada akhirnya membantu mengoptimalkan kesehatan jantung, serta membantu memperlambat risiko diabetes. Berolahraga juga membantu membangun otot dan kapasitas aerobik, dan menurunkan stres. 

Namun menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal PLOS Medicine, para peneliti menjelaskan bagaimana tepatnya banyak olahraga, termasuk berjalan kaki yang sebaiknya perlu kita lakukan setiap hari, dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Penelitian tersebut, yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Oxford Inggris. Para peneliti berfokus pada catatan latihan 90.211 orang dewasa yang diambil dari sebuah database kesehatan dan gaya hidup yang sangat besar yang berisi catatan lebih dari 500.000 sukarelawan berusia antara 40 dan 69 tahun, UK Biobank. 

Mereka mengelompokkan orang-orang berdasarkan seberapa banyak latihan yang mereka lakukan setiap pekan dan apakah latihan itu dianggap sedang atau lebih intens. Para peneliti kemudian dapat menentukan relawan mana yang kemudian mengembangkan penyakit jantung.

Secara keseluruhan, analisis mengungkapkan, orang yang tidak benar-benar berolahraga sama sekali pada dasarnya meningkatkan risiko penyakit jantung dua kali lipat. Sementara hasil sebaliknya terlihat pada mereka yang rajin berolahraga, meskipun hanya sekejap. 

Mereka yang berjalan lebih dari dua jam setiap hari yang mencakup olahraga dan kebiasaan sehari-hari yang memerlukan berjalan kaki, seperti menuju ke toko grosir dan berolahraga lebih giat hanya selama 50 menit per pekan, tidak mengalami risiko penyakit jantung dan menikmati manfaat melindungi jantung mereka lebih jauh.

Meskipun penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa berjalan kaki dan aktivitas lainnya, secara langsung memperkuat jantung, menurut The New York Times, dilansir Ahad (28/2). Namun, ini membuktikan bahwa keduanya terkait. Studi ini juga menekankan, tidak ada batasan untuk manfaat kesehatan jantung dari berolahraga lebih banyak setiap hari.

"Dalam kelompok berbasis populasi yang besar ini, tingkat yang lebih tinggi dari aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan kuat, serta volume total, berhubungan terbalik. dengan risiko insiden penyakit kardiovaskular tanpa bukti efek ambang batas,” demikian kesimpulan penelitian. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement