REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua mana yang tidak senang jika anaknya berperilaku jujur? Ya, melatih kejujuran pada anak sejak dini perlu dilakukan, agar anak kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan dapat dipercaya semua orang. Alangkah baiknya bila orang tua juga sudah mulai membangun karakter jujur dalam diri anak sejak dini.
Melatih kejujuran pada anak dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Contohnya saat PJJ, anak dengan segudang PR dari sekolah mungkin merasa kewalahan sehingga memilih untuk diam-diam menyalin jawaban dari internet. Ada berbagai cara yang bisa diterapkan untuk melatih anak berbuat jujur.
1. Berikan contoh yang baik
Sebagai orang tua, tentunya kita adalah panutan anak-anak kita. Apa yang anak lihat dari perilaku orang tuanya, bisa jadi mempengaruhi anak untuk berperilaku demikian. Menurut California Department of Education, sejak anak berusia 3 tahun ia sudah dapat meniru perilaku orang tuanya.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberi contoh perilaku baik kepada anaknya. Dengan begitu, anak-anak juga akan termotivasi untuk berperilaku jujur seperti yang ditunjukkan oleh orang tuanya.
2. Berikan apresiasi saat berkata jujur
Ketika anak sedang berkata jujur, berikanlah apresiasi, terutama bila ia mengakui hal yang ia takuti atau khawatirkan. Sebelum mengoreksi mereka, kita bisa memberikan kalimat pujian atau sentuhan afeksi yang membuat anak merasa aman dan dihargai.
Hal itu bisa membantu anak untuk menanamkan perilaku jujur ke depannya. Seperti yang kita ketahui, anak-anak sering kali tidak berkata jujur karena takut dimarahi. Oleh karena itu, biasakan untuk membuat anak merasa aman saat dia berkata dan berperilaku jujur.
3. Kenalkan anak pada cerita-cerita yang mengandung nilai kejujuran
Kenalkan cerita-cerita yang memiliki nilai kejujuran pada anak. Misalnya, dongeng cerita Si Kancil yang mengisahkan tentang Si Kancil yang suka mencuri mentimun dan dijauhi oleh teman-temannya karena ia gemar mencuri. Suatu hari ia menyadari sikapnya dan berjanji untuk tidak mencuri lagi.
Karena Si Kancil berkata jujur dan menepati janjinya, ia akhirnya dipercayai oleh teman-temannya. Dari cerita tersebut, anak-anak dapat belajar dan memperoleh banyak pelajaran untuk membangun karakter dirinya.